BIMA-Pasca penembakan lima orang terduga teroris oleh Densus 88 di Kabupaten Dompu, Polres Bima Kabupaten menerapkan sistim pengamanan siaga satu. Pengamanan itu dilakukan, sebagai langkah antisipasi munculnya ekses dari kejadian tersebut.
‘’Pengamanan siaga satu ini perintah resmi dari Kapolri, untuk meningkatkan kewaspadaan dan ekses yang muncul pasca kejadian. Apalagi ada korban meninggal asal Bima,’’ kata Kapolres Bima Kabupaten AKBP Dede Alamsyah.
Peningkatan pengamanan, bukan hanya di wilayah Bima, tapi seluruh Pulau Sumbawa dan beberapa daerah lain. Bentuk pengamanan siaga satu seperti, meningkatkan patroli gabungan, dan meningkatkan razia malam. Daerah yang menjadi prioritas pengamanan seperti Bandar Udara dan daerah vital lainnya. Terkait jumlah personil yang diturunkan, Kapolres enggan menyebutkannya. Hanya digambarkan, seperti saat peningkatan pengamanan pada umumnya.
“Kalau ada penangkapan, kita harus menjaga kemungkinan terjadinya ekses dari kejadian itu. Minimal tenaga intelijen kita terjunkan untuk menghimpun informasi,’’ ujarnya.
Ditanya soal korban terduga teroris yang ditembak mati di Dompu, Dede mengaku tidak mengetahui pasti identitas korban. Dia beralasan, kejadiannya bukan di Bima. Menurutnya, untuk kasus terorisme merupakan wewenang Densus 88. Mereka tidak memiliki kewenangan untuk bertindak terlalu jauh, meskipun pelakunya asal Bima.
“Karena TKPnya di Dompu, kami hanya sebatas melakukan tugas intelijen. Kecuali kita diminta untuk memback up, baru membantu,’’ terangnya.
Kapolres menghimbau masyarakat Bima, bila mendapatkan informasi atau menemukan orang asing dan mencurigakan, agar dilaporkan pada kepolisian atau aparat terdekat. (gun/cr-ris)
‘’Pengamanan siaga satu ini perintah resmi dari Kapolri, untuk meningkatkan kewaspadaan dan ekses yang muncul pasca kejadian. Apalagi ada korban meninggal asal Bima,’’ kata Kapolres Bima Kabupaten AKBP Dede Alamsyah.
Peningkatan pengamanan, bukan hanya di wilayah Bima, tapi seluruh Pulau Sumbawa dan beberapa daerah lain. Bentuk pengamanan siaga satu seperti, meningkatkan patroli gabungan, dan meningkatkan razia malam. Daerah yang menjadi prioritas pengamanan seperti Bandar Udara dan daerah vital lainnya. Terkait jumlah personil yang diturunkan, Kapolres enggan menyebutkannya. Hanya digambarkan, seperti saat peningkatan pengamanan pada umumnya.
“Kalau ada penangkapan, kita harus menjaga kemungkinan terjadinya ekses dari kejadian itu. Minimal tenaga intelijen kita terjunkan untuk menghimpun informasi,’’ ujarnya.
Ditanya soal korban terduga teroris yang ditembak mati di Dompu, Dede mengaku tidak mengetahui pasti identitas korban. Dia beralasan, kejadiannya bukan di Bima. Menurutnya, untuk kasus terorisme merupakan wewenang Densus 88. Mereka tidak memiliki kewenangan untuk bertindak terlalu jauh, meskipun pelakunya asal Bima.
“Karena TKPnya di Dompu, kami hanya sebatas melakukan tugas intelijen. Kecuali kita diminta untuk memback up, baru membantu,’’ terangnya.
Kapolres menghimbau masyarakat Bima, bila mendapatkan informasi atau menemukan orang asing dan mencurigakan, agar dilaporkan pada kepolisian atau aparat terdekat. (gun/cr-ris)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MPI-Bank Mandiri Bangun Sumur Bor
Redaktur : Tim Redaksi