Antrean Haji: Kabupaten Kaur 5 Tahun, Nunukan 20 Tahun

Minggu, 30 November 2014 – 09:26 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) melansir data bahwa antrean haji paling cepat 5 tahun. Sedangkan antrian paling lama mencapai 20 tahun. Kebijakan haji 2015 nanti, jamaah yang pertama kali haji dan kelompok haji manula kembali diprioritaskan.

Rekor antrean haji terlama, yakni 20 tahun, dipegang Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Kuota tetap Kabupaten Nunukan adalah 107 jamaah, sedangkan jumlah pendaftarnya saat ini mencapai 2.009 orang. Sedangkan antrean haji tercepat, berangkat 2019, ada di Kabupaten Kaur, Bengkulu. Di kabupaten ini jumlah kuotanya 106 jamaah, sementara jumlah pendaftarnya 406 jamaah.

BACA JUGA: Atase Agama Harus Ada di Negara Kantong TKI

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Jamil mengatakan, dengan semakin panjangnya antrean haji itu maka strategi penetapan jamaah yang berangkat harus diperbaiki.

"Tahun depan kita prioritaskan jamaah yang belum pernah berhaji dan jemaah manula," katanya saat dihubungi kemarin.

BACA JUGA: Rekonsiliasi Golkar Gagal, Ical Tetap Gelar Munas

Dengan kebijakan ini, Jamil mengatakan masyarakat jangan kaget jika tiba-tiba tertunda keberangkatannya atau tidak sesuai dengan estimasi saat mendaftar.
Sebab, menurut Jamil, saat ini banyak jemaah haji yang sudah pernah berhaji tetapi berada di dalam antrian haji.

"Jemaah-jemaah yang sudah pernah berhaji dan berada di daftar antrean itu kita angkati melalui Siskohat (sistem komputerisasi haji terpadu, red)," kata mantan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag itu.    

BACA JUGA: SBY Menilai tak Ada Alasan BBM Naik Karena Minyak Dunia Turun

Jemaah yang namanya harus diangkat itu diminta untuk legawa. Mereka harus memberikan kesempatan kepada jemaah yang belum pernah berhaji.

Sedangkan untuk prioritas manula, Jamil mengatakan Kemenag tidak kapok dengan rekapitulasi penyelenggaraan haji tahun ini. Sebagaimana diketahui angka jemaah haji meninggal tahun ini mencapai 297 orang. Jumlah itu lebih besar dibadingkan angka jemaah hami meninggal 2013 yang tercatat 281 orang.

Sementara itu Jamil juga mengatakan, tahun depan kuota haji Indonesia tetap dipotong 20 persen. Alasannya adalah kawasan Masjidilharam masih belum selesai direnovasi. Pantauan di penghujung penyelenggaraan haji 2014 lalu, belum ada tanda-tanda proyek perluasan dan renovasi Masjidilharam itu selesai dalam waktu dekat.

Dengan pemotongan itu, maka kuota haji Indonesia yang awalnya 211 ribu jemaah susut menjadi 168.800 jemaah. Jumlah itu lantas dibagi 155.200 jemaah haji reguler dan 13.600 jemaah haji khusus. (wan/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pollycarpus Bebas, Suciwati Dorong Kejagung Ajukan PK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler