Antrean Inden Suzuki Jimny Sampai 10 Tahun, SIS Setop Pemesanan

Selasa, 11 Februari 2020 – 22:23 WIB
Suzuki Jimny. Foto: Ridha/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Antrean pemesanan Suzuki Jimny terus mengular, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengungkapkan bahwa saat ini antrean terhadap SUV ikonik itu bisa mencapai hitungan 10 tahun.

Antrean sangat panjang tersebut disebabkan keterbatasan unit atau kuota Jimny yang didapatkan Suzuki Indonesia dari Jepang. Hanya berkisar 40-50 unit per bulan.

BACA JUGA: Suzuki Jimny Akan Dijadikan Mobil Komersial di Eropa?

Oleh karena itu, Suzuki Indonesia terpaksa menyetop pemesanan Jimny karena waktu tunggu yang begitu lama.

"Saat ini, rata-rata dealer menerima inden Jimny hingga empat tahun, bahkan ada juga yang di beberapa dealer itu sampai dengan 10 tahun," kata Marketing Director 4 Wheel PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra, Selasa.

BACA JUGA: Tokyo Auto Salon 2020: Suzuki Jimny Sierra Berdandan ala Pelaut

"Sebenarnya bukan disetop, tapi agar antrean juga tidak terlalu lama dan semakin panjang, karena ini kan bukan waktu yang sebentar yah," jelas dia.

Suzuki Indonesia sendiri menyatakan sudah melakukan komunikasi dengan principal di Jepang untuk menambah kuota Jimny.

BACA JUGA: Test Drive Mitsubishi Xpander Cross: Low SUV Kaki Jangkung

"Hasil negosiasi dengan principal kami, Jimny volumenya yang akan dikirim ke kami sampai segitu saja. Sekitar 40-50 unit per bulan," tambah dia.

Dengan jatah unit yang minim itu, PT SIS harus membagi ke seluruh dealer. "Jika ada dealer yang tidak mendapat unit, nantinya kita akan gilir berikutnya," tambah Donny lagi.

Ketika disinggung penghentian pengiriman Jimny ke pasar Eropa terkait regulasi emisi gas buang, sambung Donny, itu juga tidak lantas memengaruhi potensi kuota pasar Indonesia bisa bertambah.

"Penghentian jatah di Eropa juga tidak memberikan dampak yang positif bagi para pengantre kendaraan. Penghentian jatah di sana (Eropa) tidak bisa juga mempersingkat antrean, karena spesifikasi di Eropa berbeda dengan di Indonesia," tandasnya. (mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler