MENIA,-Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Sabu Raijua sepertinya tidak pernah selesai. Pasalnya setiap ada perubahan cuaca yang tidak bersahabat maka dengan sendirinya pasokan BBM ke Sabu Raijua akan terhenti. Imbasnya masyarakat akan semakin sulit mendapatkan BBM dan harus rela mengantri di pangkalan milik Koperasi Pemda setempat.
Kelangkaan ini sementara terjadi lagi di Sabu Raijua dan masyarakat mulai mengeluhkan kondisi yang terjadi. Pengurus Kopersai Mira Hari milik Pemda, Jhon Leba yang dikonfirmasi koran ini Selasa (24/7), membenarkan jika saat ini stok BBM di Sabu sudah sangat menipis. Kondisi ini akan semakin parah jika dalam pekan ini tidak ada lagi pasokan yang masuk ke sana.
"Stok BBM yang ada tinggal 50 drum dan kita perkirakan akan habis dalam tiga hari kedepan kalau tidak ada perahu yang masuk lagi dengan mengangkut BBM,"ujarnya.
Jatah BBM untuk Sabu Raijua untuk bulan Juni sebenarnya sudah diangkut menggunakan perahu kayu menuju Sabu, namun di tengah perjalan terjadi cuaca yang ekstrim sehingga perahu yang mengangkut BBM terpaksa harus berlindung di Pulau Nuse Kabupaten Rote Ndao. Kondisi ini yang semakin mempersulit kelangkaan BBM di Sabu Raijua sehingga pihaknya berharap dalam pekan ini perahu yang mengangkut BBM ke Sabu sudah bisa berlabuh sehingga kelangkaan bisa diselesaikan.
Walaupun demikian, pihak Koperasi tetap membuka pangkalan pada petang hari dengan membatasi masing-masing kendaraan hanya mendapatkan jatah dua liter BBM jenis bensin sehingga masih ada mobilitas kendaraan di Sabu saat ini. Sementara Agen Penyalur Minnyak dan Solar (APMS) Sabu Raijua, Alfian Abdullan ketika hendak dikonfrimasi tentang kondisi BBM tidak berada di tempat dan telepon selularnya tidak aktif.
Yulius Galla, salah satu masyarakat yang rela menunggu sejak jam 07.00 pagi mengatakan kepada kepada koran ini mengaku, sudah sejak pagi sudah menunggu di pangkalan dan tidak bisa melakukan aktifitas lain Karena hanya menunggu antrian BBM. Dia sangat membutuhkan bensin karena memakai generator dalam melaksanakan pekerjaan dan untuk kebutuhan sepeda motor guna mengantar anak-anak ke sekolah. Sementara Erens Boni mengaku bahwa, peraturan yang ditetapkan oleh pangkalan untuk melayani masyarakat di sore hari sangat menyulitkan masyarakat karena saat ini mereka sementara melakukan aktifitas menyadap nira.
Ketua DPRD Sabu Raijua, Ruben Kale Dipa saat dikonfirmasi kelangkaan BBM dimana masyarakat harus rela menuggu berhari-hari demi mendapatkan dua liter bensin, kepada koran ini mengatakan, apabila kelangkaan bensin di Kabupaten Sabu Raijua benar-benar terjadi dan masyarakat rela seperti itu maka hal itu patut disayangkan. Dirinya menghimbau agar kelangkaan ini benar-benar karena kondisi cuaca dan bukan karena ada oknum yang sengaja menimbun BBM.
Dia melanjutkan, apabila bensin benar-benar langka maka pihaknya meminta kepada pemerintah daerah untuk segera turun tangan untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi sehingga tidak bekepanjangan dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Ketika ditanya apa tindakan DPRD terhadap APMS dan Koperasi yang mengelola BBM atas kelangkaan yang terjadi, Ruben mengatakan, bahwa dalam waktu dekat DPRD Sabu Raijua akan memanggil pihak yang mengelola BBM yakni APMS dan Kopresi Pemda untuk melakukan Rapat dengar pendapat.(kr-9/boy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Badai Hajar Tower Dishubkomintel
Redaktur : Tim Redaksi