BANDA ACEH - BMKG Blang Bintang Aceh Besar, mengeluarkan peringatan dini akan adanya angin kencang melanda sebagian besar kawasan Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Tak dinyana, bersamaan dengan ‘warning’ itu, Selasa (24/7), badai langsung menyapu tower milik UPTD Dishubkomintel hingga tumbang di Desa Keutapang.
Akibatnya, satu unit rumah di komplek perumahan kantor Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Provinsi Aceh, dan satu kendaraan roda empat Toyota jenis Avanza yang berada di bawah tower itu, tertimpa. Namun, baik rumah maupun mobil Avanza tidak mengalami rusak berat, hanya atap rumah sedikit ringsek. Dan mobil pun terkena bagian atasnya atau bubungannya saja.
Salah satu pegawai kantor BMCK yang berada di lokasi dan biasa disapa dengan panggilan Dek Gam, mengatakan, tower tumbang sekira pukul 11.00 WIB, saat angin kencang melanda kota ini. Ia yang kebetulan melintas di dekat lokasi tumbangnya tower, sempat kaget. Apalagi mendengar suara berdebum keras dibelakangnya. Saat menoleh kebelakang ternyata menara berukuran tinggi 40-50 meter itu, telah menimpa atap rumah.
Beberapa detik kemudian, sejumlah orang-orang pun ramai menyaksikan tumbangnya tower yang diperuntukkan untuk menyuplai internet di kantor BMCK setempat. Pria muda yang mengenakan seragam pegawai negeri ini, ogah dikatakan sebagai saksi mata. Pasalnya, ia hanya kebetulan melintas dan hanya mendengar suara tumbangnya dan tidak melihat langsung bagaimana towernya tumbang.
Disinggung siapa pemilik rumah dan mobil yang ketimpa tumbangnya tower. Lelaki kurus tinggi yang berkulit sawo matang, tanpa mau menyebutkan identitas dirinya lebih detail, mengakui tidak mengenal betul dan tahu namanya. Disebutkannya, kemungkinan pemiliknya masih berada diluar rumah untuk bekerja atau urusan lainnya, sehingga tidak terlihat di lokasi. Sedangkan mobil itu, disebutkannya, milik seorang konsultan kontraktor yang lagi ada urusan ke kantor BMCK dan kendaraannya diparkirkan di bawah tower tersebut.
Warning Angin Kencang
Sementara itu, Kasie Observasi dan Informasi BMKG Blang Bintang Aceh Besar Suprapto didampingi prakirawannya Jaya Martuah Sinaga, kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN), Selasa (24/7) di Banda Aceh, mengatakan, pihaknya mengeluarkan peringatan agar masyarakat waspada kemungkinan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang, untuk sebagian besar wilayah Aceh, dua hari ke depan.
Ia menerangkan, angin kencang yang melanda kota ini dipengaruhi akibat adanya badai Tropis VICENTE yang terjadi di Laut China Selatan dengan tekanan udara 985 mb dan angin maksimum dipusatnya 90 km/jam bergerak ke arah Utara Barat Laut dengan kecepatan perlahan dan pada akhir periode tekanan rendah diperkirakan terjadi di Samudera Pasifik sebelah Timur Philipina.
Suhu Muka Laut terpanas diperkirakan terjadi di Laut China Selatan dan Samudera Pasifik sebelah Timur Philipina berkisar antara 30.0 – 31.0 C . dan berdasarkan gambar satelit yang pihaknya lihat, kalau angin di atas wilayah Indonesia sebelah Utara khatulistiwa umumnya bertiup dari arah Selatan – Barat Daya kecuali di Samudera Pasifik sebelah Utara Papua angin dari arah Timur - Tenggara, sedangkan di sebelah Selatan khatulistiwa bertiup dari arah Timur - Tenggara.
Kecepatan angin berkisar antara 05 – 54 km/jam dengan kecepatan angin tertinggi terjadi di perairan sebelah Barat Sabang, Laut China Selatan, hingga ke Samudera Indoneia sebelah selatan Jawa.
Menurut hasil analisa pihaknya, bahwa adanya badai Tropis VICENTE di Laut Cina Selatan sebelah Barat Laut Filipina dan daerah tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera mempengaruhi peningkatan aktifitas pertumbuhan awan – awan hujan di wilayah Sumatera bagian Tengah dan Utara.
Alhasil, Aceh bagian Timur akan berpotensi hujan lebat disertai petir. Begitu juga wilayah Aceh bagian Barat perlu diwaspadai akan adanya hujan disertai angin kencang ditambah kemungkinan terjadinya petir.
Ditambahkannya pula, akibat angin kencang seperti itu, tinggi gelombang di Perairan Aceh diperkirakan mencapai 2.0 – 3.0 Meter, lalu, Perairan Utara dan Timur Aceh diperkirakan 0.75 – 1.25 Meter, dan di kawasan Perairan Barat dan Selatan Aceh diperkirakan 1.25 – 2.5 Meter. “Meski pun termasuk hitungan tinggi, tetapi dikarenakan nelayan baru mulai melaut setelah awal puasa Ramadhan, tidak ada salahnya untuk tetap hati-hati,” kata Jaya Martuah Sinaga menyarankan. (ian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Bidik Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi PLTD R4
Redaktur : Tim Redaksi