jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar membeber perkembangan terkini soal koalisi parpolnya dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
PKB dan partai pimpinan Prabowo Subianto itu mendeklarasikan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya pada pertengahan Agustus lalu untuk menghadapi Pilpres 2024.
BACA JUGA: PKB-Gerindra Belum Deklarasi, Begini Alasan Cak Imin, Oalah
Menurut Muhaimin, dirinya dan Prabowo sama-sama ingin menjadi capres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
"Kami akan duduk berdua, karena sampai detik ini masing-masing ngotot jadi capres," kata Muhaimin Iskandar di DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (21/11).
BACA JUGA: Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya: Prabowo Capres, Cak Imin Cawapres
Wakil ketua DPR RI itu menegaskan hasil Muktamar PKB pada 2019 mengamanatkannya menjadi capres.
"Saya diberi mandat oleh muktamar PKB untuk capres, bukan cawapres," tuturnya.
BACA JUGA: Survei Voxpol: Prabowo Subianto-Erick Thohir Pasangan Terbaik
Namun, Cak Imin -panggilan akrabnya- mengatakan PKB tidak menutup kemungkinan untuk menggelar muktamar ulang guna mengubah amanat tersebut.
"Ya, kalau nanti negosiasi terjadi perkembangan, baru saya bikin muktamar untuk mengubah itu," ucap Muhaimin.
Menteri tenaga kerja dan transmigrasi di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II itu menjelaskan baik PKB maupun Gerindra masih menunggu perkembangan pembicaraan dengan partai lain yang akan bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
"Kami sedang menunggu perkembangan dialog dengan partai-partai tambahan sekaligus menyiapkan diskusi yang lebih matang soal sistem kerja dari koalisi," ujarnya.
Namun, Muhaimin menepis anggapan yang menyebut Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya masih menunggu PDI Perjuangan mengumumkan nama bakal capres.
"Kami di internal (PKB-Gerindra) belum sepakat untuk satu nama capres," kata Cak Imin.(mcr8/JPNN.com)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi