jpnn.com - KETIKA leher terasa kaku, tengeng, baisanya langsung menyimpulkan penyebabnya posisi tidur yang salah. Hal itu tidak salah, tapi juga tidak selalu benar. Rasa sakit pada leher bisa disebabkan hal lain. Misalnya, sikap tubuh saat beraktivitas, cedera, hingga gangguan pada saraf.
Dalam istilah medis, leher kaku atau tengeng dikenal dengan nama Tortikolis Spasmodik. Dokter Theri Effendi SpOT, dokter spesialis ortopedi di Rumah Sakit Orthopedi & Traumatologi Surabaya, menjelaskan, leher menjadi kaku karena adanya kontraksi otot dalam posisi yang salah.
BACA JUGA: Ibu-ibu, Ini Empat Hal Pemicu Proses Melahirkan Lebih Menyakitkan
Ketika kita tidur atau melakukan aktivitas lain dengan posisi tubuh dan leher yang salah, otot di sekitar leher akan melakukan kontraksi. Kontraksi itu terjadi agar leher bisa tetap menopang kepala supaya tegap.
Jika kontraksi itu terus terjadi saat posisi tubuh salah, otot di sekitar leher akan menjadi kaku. Saat itu, akan terjadi pengumpulan asam laktat di bagian otot leher. Itulah yang lalu mengakibatkan rasa sakit atau nyeri pada leher.
BACA JUGA: Wow... Yoghurt Ternyata Bisa untuk Atasi Depresi
Theri lalu menjelaskan penyebab leher bisa menjadi kaku. Yang pertama adalah kebiasaan tubuh saat beraktivitas. Biasanya, leher kaku akan menyerang mereka yang suka bermain gadget dengan posisi leher yang salah. Misalnya, bermain gadget sambil tengkurap. Posisi leher lalu menjadi melengkung ke atas.
Penyebab kedua adalah sikap tubuh saat olahraga. Theri mencontohkan saat bersepeda. Pada sepeda tipe tertentu, posisi badan diharuskan agak membungkuk. Otomatis, leher juga akan menyesuaikan, yakni dengan posisi seperti saat tengkurap. Jika desain sepeda tidak cocok dengan tubuh, leher bisa menjadi kaku.
BACA JUGA: Ngerii... Sikat Gigi Bisa Mengandung 10 Juta Bakteri
Tidak hanya saat bersepeda, leher kaku juga bisa terjadi pada mereka yang gemar berolahraga di gym. Hal itu rentan terjadi saat mengangkat beban. Jika saat mengangkat beban tubuh berada di posisi yang salah, leher menjadi bagian tubuh yang terkena dampaknya.
Posisi tubuh saat bekerja juga bisa mengakibatkan leher kaku. Bayangkan jika Anda bekerja terlalu lama di depan laptop atau komputer dengan posisi leher melengkung atau tidak tegak. Pada saat bersamaan, otot-otot tetap melakukan kontraksi. Kontraksi otot yang terus-menerus itu akan memberikan dampak yang sama dengan salah posisi tidur.
Theri juga menjelaskan, siapa pun rentan mengalami gangguan tersebut. Biasanya yang paling sering terkena adalah mereka yang memiliki pekerjaan yang melibatkan penggunaan komputer atau laptop. Bagi para pecandu gadget, pemakaian berlebihan akan membuat mereka mudah terserang leher kaku atau nyeri.
Leher yang kaku atau nyeri tidak boleh disepelekan. Jika rasa kaku atau nyeri mulai menjalar ke punggung, lengan, atau bahkan tangan, Anda sudah harus mulai berhati-hati. Terlebih, jika rasa nyeri dan kaku itu dirasakan dalam jangka waktu yang lama. Bisa jadi, saraf di sekitar leher mengalami masalah. Theri menjelaskan, rasa nyeri itu bisa terjadi karena ada saraf yang terjepit.
Gangguan pada organ-organ lain di sekitar leher pun bisa menimbulkan rasa nyeri. Bila terjadi infeksi pada telinga, leher juga akan mengalami sensasi nyeri atau kaku. Selain telinga, gigi berlubang bisa membuat leher terasa sakit.
Sebab, banyak saraf dekat leher yang berdekatan dengan organ tubuh lain. ’’Jadi, penyebab leher terasa nyeri atau kaku itu sangat kompleks,’’ ujar Theri. (len/c5/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sssttt... Ini Tanda Si Dia Mengkhianati Anda
Redaktur : Tim Redaksi