Wow... Yoghurt Ternyata Bisa untuk Atasi Depresi

Jumat, 29 Mei 2015 – 20:12 WIB

jpnn.com - SUDAH jamak diketahui bahwa mengonsumsi yoghurt bisa meningkatkan asupan kalsium bagi tubuh. Namun, penelitian terbaru justru menemukan bahwa yoghurt punya manfaat lain.

Berdasarkan penelitian di Netherlands Leiden Institute for Brain and Cognition, mengonsumsi ternyata bisa membantu meningkatkan suasana hati. Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian itu menemukan bahwa probiotik -mikroorganisme hidup yang biasa ditemukan dalam yoghurt- bisa mengurangi perasaan depresi.

BACA JUGA: Ngerii... Sikat Gigi Bisa Mengandung 10 Juta Bakteri

Dalam penelitian itu, para peneliti meminta 40 partisipan sehat untuk mencampur bubuk yang mengandung 2 gram probiotik atau plasebo dengan air hangat atau susu setiap hari selama empat minggu. Peserta juga diminta menjawab kuesioner untuk mengukur kemungkinan mereka mengalami depresi sebelum percobaan dimulai dan setelah empat minggu percobaan berakhir.

BACA JUGA: Sssttt... Ini Tanda Si Dia Mengkhianati Anda

Foto/Ilustrasi: stockphoto

Ternyata, para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi bubuk probiotik menunjukkan penurunan yang signifikan dalam pikiran negatif, terutama yang agresif atau ruminative. "Saya terkejut dengan temuan ini karena dengan adanya penemuan ini maka kemungkinan para ilmuwan bisa mencegah depresi dimasa dengan menggunakan probiotik," kata Laura Steenbergen, salah satu peneliti seperti dilansir laman Yahoo Health.

BACA JUGA: Ladies, Ini Metode Memutihkan Gigi yang Prosesnya Hanya 30 Menit

Probiotik telah lama terbukti meningkatkan populasi bakteri baik dalam usus dan menjaga saluran pencernaan tetap seimbang. Sementara penelitian tentang probiotik memainkan peran pada suasana hati memang relatif masih baru.

Pada penelitian lain, terungkap adanya  komunikasi yang stabil antara usus dan otak. Satu penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature menunjukkan bahwa usus bisa mengurangi fungsi otak yang lebih tinggi seperti intuitif pengambilan keputusan. Sebuah penelitian di Australia yang diterbitkan awal tahun ini juga menemukan bahwa tekanan psikologis bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

"Penelitian yang lebih baru bahkan telah menemukan bahwa komunikasi melibatkan interaksi dengan otak dan mikroorganisme di usus Anda," kata ahli gizi Heather Mangieri, RD.(fny/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Anda bisa Menjadi Sumber Penyakit Darah Tinggi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler