Apa Perlu Ada Menteri Jabodetabek yang Mengurus Semua Ini?

Senin, 12 November 2018 – 11:42 WIB
Bima Arya. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang dan petir yang melanda Bogor bebberapa hari terakhir, juga membuat DKI Jakarta terancam terendam banjir.

Selain tingginya curah hujan, gagalnya pembangunan kolam retensi Cibuluh juga disinyalir menjadi penyebab banjir kembali mengancam ibu kota.

BACA JUGA: Bogor akan Berantas LGBT Sampai ke Akar-Akarnya, Takbir!

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, dampak gagalnya pembangunan kolam retensi di Cibuluh tak hanya warga sekitar yang merasakan. Melainkan juga warga DKI Jakarta. Terutama yang berada di bantaran Kali Ciliwung.

“Air ini kan tidak dialirkan tetapi diserap ke bawah, semakin banyak diserap maka semakin sedikit ke Jakarta, kalau ini tidak dibangun yang rugi Jakarta juga karena mengalir lagi air ke sana,” ujar Bima kepada Radar Bogor.

BACA JUGA: Video Detik - Detik Wali Kota Bogor Gerebek Prostitusi

Jika benar anggaran hibah untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor gagal dianggarkan tahun ini, Bima akan kembali mengajukan pada tahun anggaran berikutnya. Namun, tetap meminta komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar kejadian serupa tak terulang. “Kami akan mengajukan lagi tapi kan perlu jelas, mereka siap tidak, sanggup tidak,” katanya.

Bima menuturkan, hingga saat ini ide yang disampaikannya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, belum terealisasi. Bima meminta untuk kembali duduk bersama melakukan kajian-kajian. Bukan hanya dengan Pemkot Bogor, tetapi kota penyangga lainnya.

BACA JUGA: Digerebek Wali Kota Bogor, 2 Siswi Akui Tarifnya Rp 750 Ribu

“Seperti desain, menghitung volume air, dimana titik-titik rawan luapan air, berapa besar lahan yang diperlukan untuk penyerapan air, hitung volume air nya, titik-titik mana yang rawan meluap, seberapa besar perlu menyerap, kolam retensi berapa, anggaran dari Jakarta berapa, kebutuhan Bodetabek berapa, nah ini yang belum,” ungkapnya.

Jika terus menerus tak menemui titik temu, menurut Bima perlu ada Menteri Jabodetabek untuk mengurus permasalahan sampah, transportasi dan lainnya. Dengan hadirnya menteri tersebut maka bisa ada aturan yang mengikat. Mulai dari anggaran dan program yang perlu dilaksanakan.

“Sekarang yang mengikat kita apa? Tidak ada. Koordinasinya lewat WA (Whatsapp), itu pun kadang-kadang, mudah-mudahan bisa menjadi bahan kampanye kedua capres itu,” pungkasnya. (gal)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Isi Hari Kampanye, Bima Arya Cari Inspirasi ke Banyuwangi


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler