jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai, penanganan kasus politikus Partai NasDem Victor Laiskodat merupakan pertaruhan ujian terhadap netralitas Polri.
Karena itu Polri diminta menuntaskan kasus itu.
BACA JUGA: Alumni 212 Diberikan Penjelasan Kasus Viktor
Jangan sampai, kata dia, muncul kesan tidak bisa dipercaya menjaga pelaksanaan Pemilu 2019 mendatang.
"Bagaimana mungkin Polri bisa dipercaya dalam menjaga pemilu 2019, jika tidak bisa menuntaskan kasus VL yang terang benderang melakukan penghasutan, ujaran kebencian dan dugaan penistaan agama," ujar Andre di Jakarta, Jumat (24/11).
BACA JUGA: Pilgub Jabar 2018: PKS Ogah Pisah dengan Gerindra
Menurut Andre, Gerindra selama ini telah menahan diri dan menyerahkan seluruh penanganan kasus Victor saat bebicara di hadapan konstituennya di NTT, Agustus lalu ke jalur hukum.
Namun, sampai saat ini Gerindra belum melihat ada itikad baik dari Polri.
BACA JUGA: Alumni 212 Klaim Bawa 10 Ribu Orang Turun ke Jalan
"Malah yang ada petinggi Polri menyatakan VL dilindungi hak imunitas. Pernyataan itu sangat melukai dan tidak bisa diterima. Kami minta dan mengingatkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersungguh-sungguh menyelesaikan kasus ini. Apa perlu Gerindra melakukan aksi massa besar-besaran untuk menuntut penuntasan kasus ini. Apa perlu kasus Ahok jilid 2 baru diproses," katanya.
Andre mengingatkan, Indonesia merupakan negara hukum. Karena itu penegak hukum harus benar-benar menjalankan tugas dan fungsinya dengan profesional.
"Tidak akan ada aksi massa jika Polri adil dalam menegakkan hukum. Bagi kami, penuntasan kasus VL adalah ujian. Kalau polri tidak bisa menangani VL secara adil dan netral, bagaimana mungkin Polri dipercaya pada pemilu 2019 mendatang," pungkas Andre.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabareskrim Bantah Hentikan Kasus Viktor Laiskodat
Redaktur & Reporter : Ken Girsang