Apa pun Keputusan PSSI, Arema Siap

Rabu, 05 April 2017 – 07:50 WIB
Pemain Arema FC, Hanif Sjahbandi. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Rencana PSSI memberlakukan pergantian pemain hingga lima kali di Liga 1 masih menjadi polemik.

Namun belakangan, PSSI memberi sinyal tak akan memaksakan regulasi itu bila tak mendapatkan restu FIFA.

BACA JUGA: Kebutuhan Arema FC Rp 20 Miliar, Aman Bro...

Seperti diketahui, wacana pergantian lima pemain itu bertujuan untuk memudahkan klub melaksanakan kewajibannya memainkan tiga pemain U-22 sebagai starter di setiap laga.

Dengan jatah pergantian yang lebih banyak, klub tidak perlu memaksakan pemain U-22 untuk bermain selama 90 menit.

BACA JUGA: Liga 1 Bakal Terapkan Pembagian Keuntungan Model Eropa

Pemain U-22 bila mengacu pada draf regulasi bisa diganti setelah pertandingan berjalan 45 menit.

Jadi, ketika tiga pemain U-22 itu digantikan sekaligus pada menit 46 babak kedua, klub masih punya dua kali kesempatan lagi untuk mengganti pemain.

BACA JUGA: Noureddine Yakin Arema FC Bisa Tembus Kompetisi Asia

Tapi, strategi itu terlalu riskan diterapkan, jika regulasi hanya membolehkan klub melakukan tiga kali pergantian pemain.

Sebab, hampir tidak mungkin klub menghabiskan seluruh jatah pergantian pemain di awal babak kedua.

General Manager Arema FC Ruddy Widodo mengaku, timnya siap dengan apa pun keputusan PSSI nanti.

Apakah memberlakukan regulasi pergantian lima kali atau tiga kali.

”Munculnya wacana pergantian pemain sebanyak lima kali itu kan dari manajer klub saat meeting. Tapi, kalau regulasinya berubah lagi, Arema FC tidak mempermasalahkannya,” ujar Ruddy, kemarin (4/4).

Kabar yang berkembang belakangan, PSSI bakal berkonsultasi dengan FIFA apakah pergantian lima pemain itu dibolehkan.

Sebab, bila mengacu pada regulasi FIFA, maka pergantian pemain yang bisa dilakukan (di laga resmi) adalah tiga kali.

Bila regulasinya nanti adalah maksimal tiga kali pergantian, maka yang diuntungkan adalah pemain muda.

Mereka punya kesempatan untuk bermain lebih lama. Tidak hanya sekadar bermain selama 45 menit di babak pertama.

Seperti diketahui, regulasi memainkan tiga pemain U-22 sebelumnya diterapkan di ajang Piala Presiden.

Sebab, adanya kesempatan untuk melakukan pergantian hingga lima kali, tak banyak pemain muda Arema FC yang tetap bertahan hingga laga usai.

Bagas Adi Nugroho menjadi pemain U-22 yang nyaris selalu bermain penuh selama 90 menit.

Sementara pemain muda lain yang jadi langganan starter, seperti Hanif Sjahbandi dan Nasir sering kali hanya bertahan di lapangan selama 45 menit.

”Soal itu (strategi pergantian pemain), pelatih yang lebih tahu. Tapi saya kira, ya memberi manfaat kepada pemain muda (jika pergantian pemain maksimal tiga kali),” ujar Ruddy.

Sementara itu, pelatih Arema FC Aji Santoso sepakat bahwa bila Liga 1 menerapkan pergantian pemain maksimal tiga kali, maka pemain muda lah yang akan diuntungkan.

”Pemain muda memang harus diberi kesempatan lebih agar terasah kemampuan dan mentalnya,” kata pelatih Arema FC Aji Santoso.

Lebih lanjut, dia memiliki banyak pilihan pemain muda untuk Liga 1.

Namun, pihaknya lebih mengutamakan pemain yang memiliki kondisi bagus sebelum laga.

”Setiap pemain muda memiliki peluang yang sama. Pemain muda seperti Matutu (Dalmiansyah Matutu) dan Andrianto juga memiliki kesempatan,” tandasnya. (asa/c2/muf)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Liga 1 Bisa Saja Gagal Kick Off Kalau...


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Arema FC   PSSI   Liga 1  

Terpopuler