Apa Salahnya sampai Anaknya Ikut Dibunuh...

Senin, 10 April 2017 – 15:52 WIB
Marni (jllbab bunga-bunga), ibunda Riyanto alias Anto. Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS/JPNN.com

jpnn.com, MEDAN - Kasus pembunuhan terhadap satu keluarga di Medan, Sumut, masih menjadi perbincangan publik. Suasana duka mendalam juga masih menyelimuti keluarga korban.

Korbannya satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anak serta mertua terjadi di Jalan Kayu Putih, Lingkungan 11, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Minggu (9/4) pukul 09.00 WIB.

BACA JUGA: 8 Saksi Pembunuhan Sekeluarga di Medan Diperiksa Polisi

Korban meninggal adalah Riyanto alias Anto (40), beserta Istrinya Sri Ariyani (40), anaknya yakni Naya (13) dan Gilang (8), serta mertuanya Imar (60).

Marni, ibu kandung Riyanto, tampak syok. Usai melihat cucunya yang selamat dari pembunuhan, Marni kembali mendatangi rumah duka yang hanya berjarak 300 meter dari kediamannya.

BACA JUGA: Aji Sarankan PSMS Medan Tinggalkan Gaya Rap-rap

Tetesan airnya matanya tak henti-hentinya begitu sampai di rumah berpagar hitam itu.

“Anak aku baik, kenapalah dibunuh. Kalau dendam dengan anak aku, jangan bunuh anaknya,” ujarnya seraya bersandar di bahu temannya.

BACA JUGA: Super Sadis! Tamu Misterius Bunuh Satu Keluarga

Wanita berumur 60 tahun ini terus menyebut-nyebut nama Allah.

Selang beberapa menit saat dihampiri, Marni bercerita kalau sepengetahuannya anak keduanya itu tidak memiliki musuh.

“Baik dia anaknya, musuhnya pun ngak ada,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca, seperti diberitakan sumut Pos (Jawa Pos Group).

Menurutnya, sebelum ditemukan tewas, Anto mempunyai keinginan mau membawa keluarganya jalan-jalan.

“Kemarin dia bilang sama saya, tanggal merah nanti mau bawa keluarganya main-main,” sambungnya.

Ibu beranak tiga ini mengakui kalau anaknya bekerja di salah satu gudang yang berada di Jalan Metal.

“Dia kerja pagi, pulang sore. Istrinya pun di rumah aja, buat lumpia. Orang ini jarang keluar rumah,” jelasnya.

Dan Marni terakhir ketemu dengan anak keduanya itu pada saat berangkat kerja.

“Kemarin pas mau berangkat kerja ketemunya, itulah yang terakhir kali. Dan nggak ada tanda-tanda gitu, biasa aja,” sebut wanita yang memiliki tahu lalat di keningnya ini.

Menurutnya, yang tidak bisa dilupakan dari Anto yakni perhatiannya kepada kedua orangtuanya.

“Perhatiannya itu, apalagi tau kalau bapaknya sakit. Terus dikusuk-kusukinya. Nasihatinya bapaknya jangan kerja lagi,” ujarnya.

BACA: Super Sadis! Tamu Misterius Bunuh Satu Keluarga

“Tega kalilah yang bunuh anak aku ini, apalah salahnya sampai anaknya pun ikut dibunuh,” celoteh Marni sambil memejamkan kedua matanya. (eza/cr-2/rbb)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengejutkan! Satu Balita Selamat dari Pembunuhan Sadis


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler