Apa sih Penyebab Pilot Batik Air Pingsan?

Senin, 18 November 2019 – 08:43 WIB
Pilot Pesawat Batik Air nomor penerbangan ID 6548 rute Jakarta-Kupang dievakuasi setelah mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang, Minggu (17/11) siang. Foto: Penumpang pesawat Batik Air Libby Sinlaeloe

jpnn.com, KUPANG - Seorang pilot Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6548, pingsan saat sedang membawa pesawat tersebut dari Jakarta menuju Kupang, NTT.

PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional El Tari Kupang menunggu hasil pemeriksaan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait penyebab pingsannya pilot Batik Air tersebut.

BACA JUGA: Batik Air Terbang Non-Stop dari Soekarno-Hatta ke Nanning

"Penyebab tidak sadarkan diri masih belum dapat dipastikan, menunggu pemeriksaan lebih lanjut oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata General Manager Bandara Internasional El Tari Kupang, Barata Singgih Riwahono kepada wartawan di Kupang, Minggu (17/11).

Barata mengatakan bahwa hingga Minggu petang pilot tersebut masih di RS Siloam untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter sekaligus mendapatkan perawatan.

BACA JUGA: Penerbangan Batik Air dan Citilink dari Bandara Halim Dialihkan ke Soekarno-Hatta

Dijelaskan, saat kejadian, usai pesawat tersebut mendarat, tim gabungan Angkasa Pura I Bandara El Tari didampingi dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) langsung bertindak sigap untuk langsung membawa pilot ke RS tersebut.

Dipastikan, walaupun pilot Batik Air mengalami kejadian tak sadarkan diri, tidak ada kejadian lain yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa.

BACA JUGA: 3 Hari Lagi Batik Air Buka Rute Jakarta-Timika

Kepala Bagian Komunikasi Strategis Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengakui bahwa ada pilotnya yang memang mengalami gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas saat membawa pesawat tersebut

"Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas," katanya.

Seluruh kru yang bertugas bekerja berdasarkan prosedur dan tindakan yang tepat. Pilot mendapatkan pertolongan pertama. Penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot (first officer) dan menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat (emergency landing).

"Kondisi ini sudah sesuai tindakan operasional penerbangan dalam buku manual," tambah dia. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler