Mungkin Anda merasa beruntung karena belum pernah tertular COVID-19.

Bisa jadi itu karena Anda selalu memakai masker ke mana pun pergi, atau rajin mencuci tangan.

BACA JUGA: Gibran Positif Covid-19 Lagi, Langsung Isolasi Mandiri, Begini Kondisinya

Atau bisa juga sebenarnya pernah tertular tapi Anda tidak mengetahuinya. Kita coba cari tahu kira-kira apa penyebabnya. Siapa saja yang belum tertular COVID-19?

Sebuah penelitian di Australia dengan sampel 100.000 penduduk menunjukkan bahwa orang yang berusia antara 70 dan 79 adalah mereka yang paling sedikit tertular COVID-19 dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

BACA JUGA: Mengapa Mantan Perdana Menteri Australia Menunjuk Dirinya Sendiri untuk Mengelola Banyak Kementerian?

Kelompok kedua terendah adalah orang-orang yang berusia di atas 80 tahun dan kelompok ketiga adalah mereka yang berusia antara 60 hingga 69 tahun.

Dan anak-anak di bawah 10 tahun jadi kelompok umur dengan jumlah kasus terendah keempat.

BACA JUGA: Ada Konsep Baru di Bandara, Pengguna Pesawat Wajib Tahu!

Kelompok usia yang paling banyak tertular COVID adalah mereka yang berumur 20-an dengan jumlah kasus pria sebanyak 22.716 per 100.000 orang dan perempuan 26.154 per 100.000 orang.

Mereka yang berada dalam kategori 'young adult' atau dewasa muda adalah kelompok yang paling lama menunggu bisa mendapat vaksin dan kebanyakan dari mereka bekerja di lingkungan berisiko tinggi seperti rumah sakit, supermarket, bar, dan kafe. Mungkin ada faktor keberuntungan

Sudah hampir dua setengah tahun sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali menyatakan COVID-19 sebagai pandemi global.

Jadi, jika sampai sekarang Anda belum tertular COVID-19, kemungkinan besar ada faktor keberuntungan di baliknya.

Di Australia, ada setidaknya 9,5 juta kasus COVID-19 yang terkonfirmasi selama pandemi hingga saat ini.

Sulit untuk mendapat angka pasti jumlah orang yang belum tertular COVID, tetapi dengan perkiraan populasi Australia sebesar 25,8 juta orang, ini berarti masih banyak orang yang belum melaporkan sudah tertular COVID-19.

Spesialis penyakit menular, Paul Griffin mengatakan meski ada faktor keberuntungan, tetapi masih ada alasan-alasan lainnya. 

Ia mengatakan dari penelitian ditemukan orang dengan tingkat sel T memori yang lebih tinggi, yang diperoleh dari infeksi virus corona dalam bentuk penyakit lain, seperti flu biasa, lebih kecil kemungkinannya untuk tertular SARS-CoV-2. Mungkin sudah pernah tertular

Dr Griffin mengatakan ada kemungkinan yang sangat tinggi jika sebenarnya Anda pernah terinfeksi COVID-19 tapi tidak mengetahuinya.

"Dalam beberapa penelitian, saat kami mengambil darah atau memiliki sukarelawan yang meneliti dan menguji antibodi, ditemukan sekitar setengah dari orang-orang dalam penelitian tersebut pernah tertular atau mungkin tidak tahu," katanya.

Mungkin saja Anda tanpa sadar tertular COVID-19 dan tidak pernah mengalami gejala, atau gejala Anda sangat minimal sehingga Anda menganggapnya sebagai demam atau pilek.

Bisa juga Anda sudah melakukan RAT saat positif COVID-19 yang tidak dilakukan dengan benar, sehingga hasilnya tidak akurat. Cara mengetahui yang akurat

Satu-satunya cara untuk benar-benar mengetahui apakah Anda pernah tertular sebelumnya adalah melalui tes darah, yang dapat melihat perbedaan antara antibodi yang dihasilkan oleh vaksin dan yang dihasilkan oleh infeksi.

Infeksi menghasilkan antibodi terhadap protein yang membentuk bola virus, yang disebut nukleokapsid. 

Jadi jika tes laboratorium menunjukkan tingkat antibodi protein nukleokapsid yang cukup tinggi, ini jadi sinyal Anda pernah tertular dalam beberapa bulan terakhir.

Sebuah studi oleh Pusat Penelitian dan Pengawasan Imunisasi Nasional (NCIRS) dan Institut Kirby Sydney UNSW mencari antibodi COVID-19 dalam 5.185 sampel yang diambil dari donor darah antara akhir Februari dan awal Maret tahun ini.

Mereka memperkirakan hingga akhir Februari 2022, setidaknya 17 persen orang dewasa Australia, atau sekitar 3,4 juta orang, pernah tertular COVID-19 dan sebagian besar terjadi selama gelombang Omicron.

Ini berarti jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 setidaknya dua kali lipat dari angka resmi yang dilaporkan.

Sebuah survei darah terbaru menemukan setidaknya 46 persen orang dewasa Australia telah tertular COVID-19 pada awal Juni. Atau mungkin karena Anda ikuti prokes

Dr Griffin mengatakan bahwa jika Anda mengikuti semua saran dan protokol kesehatan untuk menghindari tertular COVID-19, Anda telah melakukan hal yang benar.

"Yang penting adalah sudah divaksinasi dan tentu saja orang-orang yang terus mendapat vaksin akan terlindungi dengan baik dari penyakit ini."

Inilah sejumlah langkah yang bisa membantu Anda menurunkan risiko tertular COVID-19: memakai masker menjaga jarak fisik saat ketemu orang menjaga kebersihan yang baik memastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik

Dr Griffin mengatakanrisiko penularan juga tergantung pada seberapa sering Anda bersosialisasi.

"Penularan tergantung pada seberapa besar seseorang datang ke tempat ramai atau tempat berisiko tinggi lainnya, jika orang tidak perlu melakukan banyak pertemuan, maka akan mengurangi risiko mereka."

Tapi juga bukan berarti Anda akan terus-terusan terhindar dari COVID-19, karenanya menjaga kewaspadaan tetap harus dilakukan.

"Saya pikir jika orang sudah merasa puas [tidak tertular] kemudian berhenti melakukan semua yang dilakukan sebelumnya, maka ada kemungkinan mereka akan tertular dan mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama."

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemohon Visa Permanen Protes Kebijakan Prioritas Pemerintah Australia

Berita Terkait