jpnn.com, DEPOK - Keluarga MA, warga RT2/18 Kelurahan Abadijaya, Sukmajaya Kota Depok belum mendapatkan kamar rawat akibat positif Covid-19.
Kepala keluarga yakni MA, memiliki penyakit kompilasi dan kondisinya sudah sulit bernapas.
BACA JUGA: Depok Dihantui Corona Klaster Rumah Makan dan Perkantoran
Anak MA, DC menjelaskan, bila dihitung hari, bapaknya sudah melakukan isolasi mandiri selama empat hari.
Namun, sampai Senin (21/9) kemarin belum mendapat penanganan yang serius, salah satunya rawat inap buat pasien Covid-19.
BACA JUGA: Depok Berlakukan Pembatasan Kapasitas Angkut Kendaraan, Dendanya Bikin Menangis
Di rumah mereka, ada tujuh jiwa. Dari tujuh itu, yang di-swab baru empat dan yang dinyatakan positif Covid-19 tiga orang.
“Di rumah itu ada bapak, mamah, adik, suami adik saya dan tiga anaknya. Satu anaknya ada yang usia enam bulan,” ujar DC kepada Radar Depok, Senin (21/9).
BACA JUGA: Malaysia Siap Gelar Pemilu Daerah di Tengah Pandemi COVID-19
Menurutnya, pihak puskesmas sudah meminta KTP mereka dan dicarikan kamar buat dirawat.
Namun, hingga kemarin belum ada kamar. Pihak puskesmas mengatakan rumah sakit di Depok sudah penuh.
DC sangat khawatir dengan kondisi bapaknya yang saat ini sudah sulit bernapas, setiap malam selalu sesak.
“Khusus bapak memiliki kompilasi penyakit jadi saya sangat khawatir. Mamah sudah di-swab, tetapi belum keluar hasilnya,” tutur anak kedua dari empat bersaudara keluarga MA ini.
Dc menjelaskan, yang positif di keluarganya ada tiga yakni bapak, adik dan kakaknya.
Kakaknya positif karena kontak dengan bapak.
Sementara dia sendiri sudah mengajukan tes swab, tetapi masih menunggu antrean.
“Harapannya ketika dinyatakan positif keluarganya bisa ditangani dengan serius,” jelasnya.
Sementara, berdasarkan hasil data Gugus Tugas Penanganan dan Percepatan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok, Senin 21 September, terdapat penambahan kasus positif sebanyak 50.
Sebelumnya, 3.287 kini menjadi 3.337 jiwa.
Sedangkan sembuh ada kenaikan yang signifikan, ada 97 jiwa.
Kini pasien sembuh akibat corona jadi 2.366 jiwa. Sedangkan meninggal tidak berubah, 112 jiwa.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan, untuk menyiasati rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kota Depok, yang menyediakan High Care Unit (HCU) telah penuh, sejumlah pasien pun terpaksa dirujuk ke beberapa rumah sakit yang ada di wilayah penyangga.
“Untuk saat ini pasien yang butuh HCU, kami kan sudah terintegrasi dengan wilayah lain, jadi kalau di Depok enggak ada bisa ke Bogor, Jakarta dan Bekasi,” kata Novarita saat dikonfirmasi.
Selain mengupayakan ketersediaan HCU, Dinas Kesehatan juga sedang membuka lowongan untuk tenaga medis.
“Ada beberapa rumah sakit yang HCU-nya ada tetapi untuk operasionalnya kekurangan SDM,” ucapnya.
Novarita mengatakan, penggunaan HCU harus dilakukan oleh tenaga ahli yang berkompeten. “Nah sekarang kami lagi rekrutmen,” tandasnya. (rd/hmi)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Adek