jpnn.com, JAKARTA - Kehamilan adalah masa yang sulit dalam kehidupan seorang perempuan karena bumil harus makan untuk dua orang, mengingat perkembangan janin dan kesehatannya secara bersamaan.
Selama masa waktu kehamilan, dokter memberi nasihat kepada wanita tentang berbagai hal yang bisa dan tidak bisa mereka lakukan, membuat wanita lebih berhati-hati tentang makanan yang mereka konsumsi dan kegiatan yang bisa mereka lakukan.
Salah satu kekhawatiran adalah apakah minum kopi akan lebih berbahaya bagi bumil karena kandungan kafeinnya yang berpotensi menimbulkan risiko bagi bayi yang dikandungnya.
Berbagai pedoman tentang berapa banyak kafein yang bisa dikonsumsi wanita hamil mengatakan bahwa aman bagi bumil untuk mengonsumsi antara 200 hingga 300 mg kafein setiap hari.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dewan Riset Kesehatan dan Medis Nasional di Australia merekomendasikan agar bumil mengonsumsi kafein tidak melebihi 300 mg per hari.
American College of Obstetrics and Gynecology dan European Food Safety Authority (EFSA) menyarankan agar bumil membatasi asupan kafein mereka kurang lebih 200 mg per hari.
Menurut saran yang diuraikan oleh EFSA, tiga cangkir kopi instan boleh dikonsumsi oleh wanita hamil.
Alasan pembatasan ini adalah karena kafein mencerna dan memetabolisme pada tingkat yang jauh lebih lambat pada wanita hamil, yang berpotensi bisa mencapai janin melalui plasenta dan memasuki aliran darah.
Bayi yang masih dalam tahap perkembangan tidak akan mampu menangkis risiko yang terkait dengan kafein.
Sebuah tinjauan studi yang menganalisis bagaimana kafein memengaruhi kehamilan, menunjukkan kemungkinan lebih tinggi dari persalinan dini dan keguguran serta berat badan bayi saat lahir yang relatif lebih kecil.
Treasure McGuire, associate professor (Farmakologi) di Bond University mengatakan bahwa semua studi yang menunjukkan bahwa konsumsi kafein bisa memengaruhi perkembangan bayi hanyalah pengamatan saja, oleh karena itu, hubungan sebab-akibat tidak mungkin dibangun dengan studi farmakologis yang tersedia.
"Wanita memiliki keengganan alami terhadap konsumsi kopi selama tahap awal kehamilan mereka," kata Hannah Dahlen, profesor dekan kebidanan dan associate, School of Nursing and Midwifery di Western Sydney University, seperti dilansir laman MSN, Minggu (7/6).
Wanita juga harus berhati-hati setelah melahirkan, dan ibu menyusui mungkin ingin mengurangi asupan kafein mereka karena bisa membuat bayi mereka menjadi rewel dan tidak bisa tidur.(fny/jpnn)
BACA JUGA: 6 Risiko ini Mengintai Ibu Hamil Jika Nekat Pakai High Heels
Redaktur & Reporter : Fany