jpnn.com, JAKARTA - Apakah cahaya alami merupakan faktor penting dalam hal kesehatan mental? Studi akan mengatakan ya - namun hanya pada sampai tingkat tertentu.
Mari kita mulai dengan tempat kerja karena di sinilah rata-rata orang menghabiskan sebagian besar hari mereka.
BACA JUGA: Merasa Putus Asa? Ini 5 Cara Mengatasinya
Satu studi dari tahun 2014 memeriksa kesehatan keseluruhan dua kelompok pekerja kantor, yakni mereka yang memiliki jendela di kantor mereka dan mereka yang bekerja di kantor tanpa jendela.
BACA JUGA: Berita Duka, Satu Lagi Penyelenggara Pemilu Meninggal Dunia
BACA JUGA: Ini 4 Dampak Video Game pada Kesehatan Mental Anak
Yang pertama ditemukan memiliki kebiasaan tidur yang lebih sehat dan kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan jika dibandingkan dengan mereka yang bekerja tanpa jendela di kantor mereka.
Terkena lebih banyak cahaya di siang hari dan lebih sedikit cahaya di malam hari membantu mengkalibrasi jam internal kita dan jatuh ke dalam ritme sirkadian alami.
BACA JUGA: 4 Cara Mengoptimalkan Pencegahan Kanker
"Ada semakin banyak bukti bahwa paparan cahaya, pada siang hari dan terutama di pagi hari - bermanfaat untuk kesehatan Anda melalui efeknya pada suasana hati, kewaspadaan, dan metabolisme," kata Phyllis Zee, MD, ahli saraf dan spesialis tidur Northwestern Medicine, seperti dilansir laman Medical Daily, Minggu (12/5).
Pekerja kantoran adalah kelompok yang beresiko karena mereka biasanya bekerja di dalam ruangan yang sering tanpa akses ke cahaya terang alami atau bahkan buatan sepanjang hari.
Hasil penelitian mengkonfirmasi bahwa terpapar cahaya alami pada siang hari memiliki efek kuat pada kesehatan.
Tetapi apakah ada manfaat eksklusif di bawah sinar matahari yang tidak bisa diberikan pencahayaan dalam ruangan?
Satu perbedaan yang segera muncul dalam pikiran adalah kehadiran vitamin D, nutrisi yang bisa memberikan dorongan bagi sistem kekebalan tubuh kita.
Banyak orang juga melaporkan suasana hati yang lebih baik atau perasaan tenang saat mereka menghabiskan waktu di luar rumah, di bawah sinar matahari khususnya.
Di sisi lain, penelitian telah mendokumentasikan bagaimana gangguan suasana hati dan kecemasan cenderung memburuk selama musim dingin.
Sementara peneliti belum memiliki penjelasan yang jelas untuk pola musiman ini, telah disarankan bahwa sinar matahari bisa membantu kita menghasilkan lebih banyak serotonin yaitu hormon perasaan-baik.
Dengan demikian, penurunan yang signifikan selama musim dingin bisa berkontribusi pada apa yang kita sebut depresi afektif musiman atau SAD.
Sinar matahari juga dikatakan mengubah kadar oksida nitrat di kulit dan darah kita, yang bisa membantu menurunkan kadar tekanan darah.
Sinar matahari tidak hanya meningkatkan kesehatan jantung tetapi juga dikaitkan dengan berkurangnya stres.
Karena tidak ada efek samping, terpapar lebih banyak sinar matahari bisa berfungsi sebagai cara yang murah dan mudah untuk menjaga kesehatan mental Anda.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Benarkah Sinar Matahari Mampu Mencegah Kanker?
Redaktur & Reporter : Fany