Merasa Putus Asa? Ini 5 Cara Mengatasinya

Sabtu, 09 Maret 2019 – 04:05 WIB
Stres. Foto: Pixabay

jpnn.com - Hidup pasti tak pernah lepas dari yang namanya masalah. Apa yang Anda impikan juga tak selamanya akan menjadi nyata. Saat Anda merasa putus asa karena apa yang diinginkan tak sejalan dengan kenyataan, sebisa mungkin cobalah untuk tetap optimis.

Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, perasaan pesimis saat sedang putus asa, apalagi jika pada akhirnya stres berat, hingga timbul keinginan untuk mengakhiri hidup, ini merupakan tanda-tanda depresi.

BACA JUGA: Mas Abdul Ditemukan Gantung Diri di Tengah Kuburan

“Depresi adalah suatu keadaan terjadinya pengurangan atau penurunan keadaan emosi dan mood dari seseorang yang mengakibatkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari, atau hilangnya fungsi sebagai individu,” jelas dr. Reza.

Disarankan oleh dr. Reza, bagaimanapun juga Anda tetap harus bersemangat dalam hidup dan cobalah untuk tetap melihat aspek positif dalam kehidupan. Oleh karenanya, jika Anda merasa putus asa, sebelum dampaknya lebih dalam, cobalah atasi dengan cara-cara di bawah ini.

BACA JUGA: Stres Rentan Memicu Konsumsi Narkoba?

1. Terapkan sugesti positif

Jika Anda pernah menonton film India “3 Idiots”, tentunya Anda ingat bahwa tokoh utamanya selalu mengucapkan “All is well ... all is well ...” untuk menenangkan diri saat diterpa masalah, dengan harapan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

BACA JUGA: Kasus Poligami: Istri Jaga Buah Hati, Suami ke Luar Kota dengan Perempuan Lain

Saat diri tenang, biasanya Anda bisa lebih berpikir rasional dan bertindak seperti seharusnya, sehingga masih mampu untuk menyelesaikan masalah. Jika nyata masalah yang Anda alami begitu sulit, setidaknya Anda sudah mencoba untuk menyelesaikannya dan mampu berdampak dengan keadaan.

2. Hindari berpikir rumit dan ‘meramal’ keadaan

Dilansir dari Psychology Today, ketika seseorang berada dalam situasi yang buruk, dia cenderung menggeneralisasikan dan berpikir terlalu rumit. Sering kali mereka seakan bisa ‘meramalkan’ suatu kondisi yang sebenarnya belum terjadi akibat proses berpikirnya tersebut.

Misalnya, “saya terperangkap di dalam situasi yang sangat buruk dan saya tak akan bisa keluar dari situasi ini” atau, “saya sudah melakukan dosa besar, dan ini menjadikan saya sebagai orang yang sangat hina”.

Jika pola pikir Anda seperti itu, rasa putus asa akan semakin dalam. Lebih buruknya lagi, keputusasaan tersebut akan berubah menjadi perasaan (diri Anda) tidak berharga, dan ini bisa berakibat buruk. Solusinya, cobalah untuk fokus pada cara penyelesaian masalah dan ikhlaskan apa pun hasilnya.

3. Jangan lupa bersyukur

Bersyukur merupakan salah satu cara berterima kasih dan menghargai yang paling esensial. Maka, apa pun kondisinya, tetaplah bersyukur dengan yang dimiliki, sehingga Anda terhindar dari keputusasaan yang bisa berujung pada depresi dan hal-hal buruk lainnya.

Saat bersyukur, berarti Anda juga mencintai diri Anda sendiri. Ini bisa membuat Anda tidak menuntut hal-hal yang di luar batas, yang jika tidak terealisasi dapat berpotensi melahirkan keputusasaan.

4. Bicarakan masalah Anda dengan orang terdekat yang bisa dipercaya

Menurut dr. Reza, berdiskusi dengan teman dekat saat Anda memiliki masalah tertentu bisa meringankan gejala depresi, termasuk putus asa. Karena dengan menumpahkan emosi yang Anda rasakan, meski ia tidak memberikan solusi, ini bisa membuat Anda merasa bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah.

Mendengarkan saran dari orang lain juga bisa memberikan pandangan positif baru yang mungkin tak pernah Anda pikirkan sebelumnya.

5. Jika sudah berat, kunjungi tenaga ahli

Jika keempat cara di atas sudah dilakukan tetapi Anda masih berkubang di kolam keputusasaan, coba pertimbangkan untuk menemui tenaga ahlinya, seperti psikolog atau psikiater. Masalahnya, jika rasa putus asa yang dirasakan perlahan mengarah ke depresi, penanganannya mesti tepat sasaran.

Dengan berkonsultasi dengan profesional, bukan cuma gejala dan solusi dari masalahnya saja yang diperhatikan, tetapi juga penanganannya. Dikatakan oleh dr. Reza, itu semua bergantung pada tingkat keparahan pasien.

Semua orang pasti pernah merasa putus asa. Namun, ingatkah bahwa hal tersebut bukanlah akhir dari dunia. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang positif dan suportif, sehingga Anda tetap bisa melihat segala hal dari sisi positifnya.

Jangan segan untuk minta bantuan profesional untuk mengatasi keputusasaan yang Anda rasakan, sebelum itu meninggalkan dampak yang lebih dalam pada kesehatan mental Anda.(RN/RH/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Benarkah Stres Bisa Memicu Kanker?


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler