Aparat Netral

Oleh: Dahlan Iskan

Jumat, 25 Agustus 2023 – 07:07 WIB
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - BETAPA sulit jadi Kapolri dan Panglima TNI sekarang ini. Yakni di saat Presiden Jokowi makin terlihat berseberangan dengan Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Dua orang itu harus benar-benar pandai dalam memainkan peran. Kiri-kanan tidak oke.

BACA JUGA: Ceki Domino

Panglima TNI mungkin sedikit lebih bisa mengelak: TNI punya doktrin netral. Bahkan Panglima TNI sudah memerintahkan untuk menegakkan sikap itu.

Akan tetapi Kapolri, yang juga langsung di bawah presiden, akan mengalami tekanan jiwa lebih besar. Biarpun tekanan itu tidak ada, ia akan merasa tertekan sendiri. Tertekan oleh keadaan.

BACA JUGA: Menyebar Porno

Sungguh tidak enak menjadi Kapolri di situasi seperti ini.

Pun ketika saya melihat video kegiatan nasional Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kemarin malam itu. Ingatan saya melambung jauh ke para petinggi yang di posisi sulit tersebut.

BACA JUGA: Tempus Est

PSI makin memperjelas ke mana arah politik Presiden Jokowi. Malam itu PSI resmi mencabut dukungannya kepada Capres Ganjar Pranowo.

Tidak dikatakan begitu, tetapi maknanya seperti itu. PSI menegaskan komitmennya untuk bersikap tegak lurus kepada Presiden Jokowi.

Yang menarik, di forum itu hadir Gibran Rakabuming Raka, wali kota Solo yang juga putra Presiden Jokowi.

Gibran duduk bersebelahan dengan Mbak Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 Gus Dur.

PSI pernah secara resmi mencalonkan pasangan Ganjar-Yenny sebagai capres dan cawapres.

Akan tetapi, dalam forum itu Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menegaskan soal perlunya jabatan wapres dipegang "anak muda" itu. Yakni bila perjuangan mengubah persyaratan umur minimal capres-cawapres berhasil menjadi 35 tahun.

Grace mengatakan PSI hanya akan mendukung capres yang menggandeng "anak muda" itu.

Saat Grace hampir sampai pada kata-kata itu, Yenny Wahid terlihat menengok ke Gibran. Sambil tersenyum.

Gibran juga menengok ke Yenny. Sambil menaikkan alis mata.

PSI memang bukan partai menentu, tetapi langkahnya bisa dibaca ke mana arah politik nasional sebentar lagi.

Kapolri dan Panglima TNI tidak sulit sendirian. Para bupati yang berasal dari PDI Perjuangan kini juga dalam posisi yang sama, apalagi kalau aparat penegak hukum tidak bisa netral. (*)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bonita Fani


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler