MEDAN - Apel pagi petugas Satlantas Polresta Medan di Lapangan Merdeka, Medan, kemarin mendadak gempar. Sekitar 180 personel polisi semburat saat dahan pohon trembesi mendadak patah. Sepuluh polisi tertimpa dahan itu. Dua di antaranya kritis.
Saat itu, peserta apel sedang mendengarkan instruksi Kaur Bin Ops Satlantas Polresta Medan Iptu M.H. Sitorus yang memimpin apel. Tiba-tiba, dahan pohon trembesi yang tumbuh di Lapangan Merdeka patah. Batang kayu berdiameter 60 sentimeter dengan panjang lebih dari 3 meter tersebut menimpa sepuluh polisi.
Akibatnya, dua polisi kritis, seorang terkilir, dan tujuh lainnya cedera. Tiga korban kritis dan terkilir dilarikan ke Rumah Sakit Malahayati. Mereka adalah Aiptu A. Malau, Aiptu J. Sihombing, dan Brigadir Bambang Sujarwadi.
Bambang bisa langsung pulang setelah dirawat di RS Elisabeth. Sihombing harus tinggal untuk dirawat intensif. Malau yang paling parah bahkan dipindahkan ke Rumah Sakit Columbia Asia.
Menurut Sihombing, saat itu dirinya sedang mengikuti apel. Tiba-tiba dirinya tertimpa batang pohon dan seketika tidak sadar diri. ''Saya kurang tahu gimana kejadiannya. Tiba-tiba punggung saya tertimpa benda keras. Saya langsung jatuh dan tak sadar diri,'' ungkapnya saat ditemui di ruang perawatan.
Malau belum bisa dimintai keterangan karena masih belum sadar dan dirujuk ke RS Columbia. Salah seorang keluarga korban menyatakan, korban mengalami memar di dada dan tulang rusuknya retak. ''Kalau mau lebih jelas, langsung saja ke RS Columbia,'' kata perempuan yang mengaku sebagai adik korban.
Kaur Bin Ops Satlantas Polresta Medan Iptu M.H. Sitorus menuturkan, saat itu 140 personel Satlantas Polresta Medan sedang apel pagi di halaman satlantas, Lapangan Merdeka, Jalan Stasiun Kereta Api. ''Saya dengar suara krek. Bunyinya cuma sekali, langsung jatuh,'' ungkapnya. (gus/jpnn/c5/soe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dokter Enggan Layani Daerah Pelosok
Redaktur : Tim Redaksi