Api Ngamuk 8 Jam, 84 Rumah Ludes

Kamis, 17 Oktober 2013 – 02:28 WIB

jpnn.com - Kebakaran hebat kembali terjadi di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat. Selama 8 jam berkobar, 84 rumah di lingkungan RT07, 08, 09 RW02, ludes terbakar, Rabu (16/10) sekitar pukul 02.30 dinihari. Dugaan kuat asal api bersumber dari korsleting listrik di salah satu rumah warga.

Kasi Ops Sudin Damkar Jakarta Barat, Abdul Wahid menyayangkan antisipasi warga yang ikut terlibat pemadaman justru malah mempersulit ruang gerak petugas damkar yang diturunkan. Setelah hampir 8 jam berlangsung, 32 mobil damkar yang diterjunkan baru bisa memadamkan api secara total.

BACA JUGA: Anggap Jokowi-Ahok Duet Kada Paling Revolusioner

"Kesulitannya, warga yang berupaya aktif justru mempersulit, padaha secara teknis mereka belum mengenal metode pemadaman kami, tambah lagi pemukiman juga padat terhimpit gang-gang kecil," ujar Wahid ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/10) petang.

Belum diketahui, kepastian penyebab kebakaran tersebut. "Informasi yang dihimpun, api berasal dari korsleting listrik di salah satu warga bernama Wawa, rumahnya berada di tengah pemukiman," ungkap Wahid.

BACA JUGA: Terancam Buta, Korban Kecelakaan Dul Terima Rp 18 Juta

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di kawasan Jalan Mangga Besar II itu. Namun, Camat Taman Sari, Paris Limbong memastikan 450 jiwa warga terpaksa kehilangan tempat tinggal.

"Seluruh warga korban kebakaran sudah dievakuasi ke penampungan di pos RW 02 dan Masjid Al Mujahidin. Berbagai bantuan pangan dan sandang sudah berdatangan, mulai dari dapur umum oleh Sudin Sosial Jakarta Barat, dari PMI, dan toilet umum," terang Paris.

BACA JUGA: Meninggal Saat Antri Kurban di Istiqlal

Hingga siang hari, sekitar pukul 14:00 WIB, sejumlah warga terlihat sibuk mengorek sisa-sisa puing kebakaran. Berusaha mencari barang berharga yang tersisa dari bakaran rumah petak yang notabene bertipe 21 itu.

Di depan gang lokasi kejadian, Wahidah (39) tertunduk lesu. Rumah miliknya di Gang Mangga Besar 4K, RT.08/02 diduga menjadi pusat asal api berkobar. "Saya sih pasrah kalau disalahi warga, bahkan ada yang bilang sampai mau matiin saya juga, saya dikira sengaja kabur ninggalin rumah," tutur perempuan berkerudung yang akrab disapa Wawa itu.

Beruntung, ibu beranak satu itu saat kejadian tidak berada di dalam rumah. Sejak pukul 18:30 sore hari, ia beranjak pergi ke rumah sang kakak di Kalideres, Jakarta Barat. "Dari abis maghrib saya tinggal, rumah saya gembok, listrik juga gak ada yang nyala. Kemarinan saya tinggalin dua hari dua malam juga gak ada apa-apa," ujar Wawa di lokasi kejadian, kemarin.  

Namun dirinya juga tidak menyangkal jika kemungkinan terjadi korsleting listrik dari rumahnya. Di atap rumahnya persis berdiri tiang portal rangkaian listrik yang berbentuk T. "Belum lama ini juga saya, ganti boks Kwh meter yang model analog tapi ada lampu indikatornya berwarna merah, karena saya duga ada yang curi listrik saya, kok bayar tiap bulan bisa ratusan ribu, padahal saya cuma pake kipas angin sama tivi 14 inch," ujar Wawa yang bersyukur putri tunggalnya Ayidah (13) sedang berada di rumah kerabatnya.

Kakak laki-lakinya, Widi Dharmo (41) berujar, beberapa hari lalu juga Kwh meter di rumah itu sempat turun. "Waktu ditinggal dua hari, pas pulang listriknya udah turun. Pas kejadian malam kemarin juga ada suara letupan gitu dari dalam rumah," ungkap Widi di lokasi kejadian.

Saksi mata kejadian, Ibnu Soleh (41) yang tinggal persis di sebelah rumah asal api berkobar malam itu terperanjat. Melihat api sudah berkobar di ruang tamu rumah Wawa.

"Rumahnya kosong. Begitu saya dobrak, apinya sudah muter-muter di tengah rumah. Disemprot pakai alat pemadam malah makin besar. Begitu kayu-kayu atap rumah yang terbakar berjatuhan, saya gak ambil resiko, terus keluar," tutur Ibnu.

Belum reda, Rabu (16/10) sekitars pukul 14:00 WIB musibah kebakaran kembali melanda warga Kebon Sayur, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat. Bersyukur hanya satu rumah milik Sutiyono di Jalan Anggrek Cendrawasih No.51 A yang terbakar. Peran warga yang aktif, dalam waktu setengah jam, kobaran api dari rumah pedagang buah di Pasar Slipi itu bisa dipadamkan secara tradisional. (asp)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanah Abang Macet Lagi, Jokowi Kecewa Dishub


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler