jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Benny Soetrisno membeberkan salah satu sebab melonjaknya kinerja ekspor Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada bulan tersebut sebesar, USD 4,74 miliar. Surplus itu lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang angkanya sebesar USD 2,59 miliar.
BACA JUGA: Bea Cukai Tarakan Lepas Ekspor Perdana 25 Ton Ikan Bandeng Beku ke China
Menurut BPS, nilai ekspor Indonesia pada periode tersebut mencapai USD 21,42 miliar. Capaian itu menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Benny menuturkan, ada beberapa faktor penunjang kinerja ekspor nasional:
BACA JUGA: Pelaku UMKM Wajib Tahu, Begini Cara Daftar Belajar di Kampus Shopee Ekspor
1. Ekspor ke negara non tradisional
Ternyata, menurut Benny hal itu karena terbukanya akses pasar ke beberapa negara tujuan ekspor non tradisional.
"Kementerian Perdagangan membuka akses pasar ekspor ke beberapa negara non-traditional, di antaranya Afrika, Eropa tengah, dan Amerika Selatan sehingga terjadi lonjakan ekspor," kata Benny di Jakarta, Rabu (6/10).
BACA JUGA: BUMN Klaster Pangan Lakukan Ekspor Perdana Gurita ke Amerika Serikat
2. Kerja sama internasional yang dibina
Benny berpendapat Indonesia saat ini menuai hasil dari kerja sama ekonomi yang diupayakan Kemendag.
Dia memerinci setidaknya ada beberapa kerja sama yang menguntungkan seperti, Comprehensie Economic Partnership Agreement (CEPA), Free Trade Agreement (FTA), maupun Preferential Trade Area (PTA), sangat signifikan dalam mendongkrak penjualan produk RI ke berbagai negara.
3. Penurunan kasus Covid-19
Benny juga menilai membaiknya sektor perdagangan di Indonesia karena penurunan kasus COVID-19 yang juga diupayakan oleh pemerintah.
"Lonjakan perdagangan berbanding lurus dengan penurunan penyebaran COVID-19, yang bisa terlihat melalui level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang semakin turun , sehingga terjadi pelonggaran larangan mobilitas atau aktivitas masyarakat," ujar Benny.
Menurut dia, upaya penurunan penularan COVID-19 yang dilakukan pemerintah tersebut sejalan dengan perbaikan usaha dan bisnis sektor perdagangan yang terjadi.
4. Dukungan pada dunia usaha dan UMKM
Bantuan pemerintah dinilai sangat membantu dunia usaha.
Benny menyebutkan banyaknya dukungan pemerintah terhadap dunia usaha melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk kepada UMKM, telah banyak digulirkan.
"Dukungan Pemerintah terhadap dunia usaha sudah banyak melalui program dana Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ) termasuk terhadap UMKM," tukas Benny.
Kendati demikian, Apindo berharap ada pelonggaran akses pembiayaan di lembaga keuangan. Hal itu untuk memaksimalkan pemulihan usaha dan bisnis di sektor perdagangan.
Benny mengatakan selama pandemi melanda Indonesia, modal usaha telah terpakai sebagai dana cadangan untuk bisa bertahan di masa-masa sulit.
"Pelonggaran akses pembiayaan itu maksudnya dengan bunga rendah dan akses yang lebih mudah," tegas Benny. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia