APJASI Dorong Satpam Tingkatkan Kompetensi, Jangan Hanya Andalkan Fisik 

Rabu, 10 Januari 2024 – 14:11 WIB
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara APJASI dan ABUJAPI dalam rangkaian seminar nasional "Peningkatan Kompetensi Satpam dan Sinergi Keamanan menuju Pemilu Aman dan Damai" di Jakarta, Rabu (10/1). Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Selain kepolisian dan TNI, satuan pengamanan (Satpam) merupakan salah satu komponen pengemban fungsi kepolisian terbatas yang memiliki peran penting mendukung terciptanya kondisi aman di masa pemilu.

Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga situasi kondusif di lingkungan kerjanya masing-masing. 

BACA JUGA: Kapolres Rohul Gencar Sosialisasikan Pemilu Damai Hingga di Kalangan Satpam

"Dalam pemilu kali ini satpam diharapkan mampu membantu Polri menciptakan lingkungan yang aman di tempat kerjanya, dengan menjaga keamanan dan situasi kondusif," kata Ketua Umum Asosiasi Pengguna Jasa Sekuriti Indonesia (APJASI) Leonard Abdul Aziz, dalam seminar nasional "Peningkatan Kompetensi Satpam dan Sinergi Keamanan menuju Pemilu Aman dan Damai" di Jakarta International Equestrian Park, Rabu (10/1). 

Seminar ini digelar dalam rangka memperingati HUT ke-43 Satpam dan merupakan hasil kolaborasi antara Kepolisian Republik Indonesia (Polri), APJASI, Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI), dan berbagai asosiasi sekuriti lainnya. 

BACA JUGA: HUT ke-43 Satpam Nasional, Dukung Pemilu Aman & Damai

Hal-hal yang disoroti antara lain soal pentingnya Industrial Security dalam melindungi aset perusahaan, serta langkah-langkah preventif dan penanganan potensi ancaman menjelang Pemilu 2024. 

"Juga bisa membantu menjaga keamanan di TPS, hal ini sudah melekat pada fungsi mereka sebagai petugas kepolisian terbatas, jadi tidak perlu ada pelatihan khusus," ungkapnya.

BACA JUGA: Lusje Anneke Tabalujan: Honorer Wajib Netral di Pemilu 2024

APJASI juga mendorong agar satpam harus meningkatkan kompetensinya, bukan hanya dari sisi fisik serta kuantitas atau jumlahnya saja.

Hal ini karena tantangan keamanan saat ini dan ke depan akan makin kompleks.

Dia menekankan satpam harus mampu beradaptasi dengan dinamika keamanan yang ada, mengikuti perkembangan teknologi dan peralatan keamanan terkini. 

"Jadi, kompetensinya meningkat dan tidak hanya siap dari segi fisik, tetapi juga memiliki kemampuan analitis dan teknis. Ini penting," tegasnya.

Terkait standarisasi, Leonard menyatakan untuk saat ini satpam yang bekerja di setiap pengguna baru sebatas man power atau fisik saja.

Belum ada yang memikirkan satpam harus siap di sektor industri tertentu. 

Dia mencontohkan untuk industri manufaktor  berbeda dengan security di sektor pariwsisata, karenanya harus ada standar kompetensi. 

"Ada 32 sektor industri yang kami layani hingga saat ini, mulai dari manufaktur, jasa keamanan pertambangan hingga perumahan juga ada," ucapnya.

Sementara itu, Kabaharkam Polri Komjen Pol. Mohammad Fadil Imran dalam sambutannya mengatakan bahwa peran satpam dalam menjaga keamanan nasional sangat signifikan.

Kolaborasi dengan kepolisian selama ini telah banyak membantu dalam menjaga stabilitas dan keamanan, terutama dalam situasi kritis seperti menjelang pemilu.

"Kami berharap melalui seminar ini dapat tercipta sinergi yang lebih kuat antara Satpam dan kepolisian, terutama dalam mengamankan proses demokrasi seperti Pemilu 2024," ujarnya.

Kolaborasi ini, tambahnya, akan memperkuat keamanan nasional dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. 

Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga APINDO Sarman Simanjorang dalam paparannya mengatakan bahwa keamanan adalah salah satu pilar utama dalam menjaga kelancaran operasional industri. Dengan meningkatnya tantangan keamanan, peran Satpam menjadi lebih krusial dari sebelumnya.

"Melalui seminar ini, kami ingin menekankan pentingnya keamanan industri dan bagaimana Satpam dapat berperan aktif dalam memastikan keamanan tersebut, tidak hanya dari aspek fisik tetapi juga dalam hal intelijen dan analisis risiko," ungkap Sarman. 

Selain itu, di sela seminar dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara APJASI dan ABUJAPI. 

MoU ini ditujukan untuk menetapkan standar kompetensi pengamanan industri, memastikan bahwa setiap Satpam memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka dengan efektif. 

Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan profesionalisme dan kualitas layanan keamanan di Indonesia.(esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
APJASI   Satpam   TNI   Pemilu  

Terpopuler