Aplikasi Ini Permudah Komunikasi Tanpa Koneksi Internet, Warga NU Wajib Punya

Selasa, 26 Oktober 2021 – 20:28 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menemui Presiden Joko Widodo Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Warga Nahdlatul ulama (NU) kini memiliki media sosial bernama NUchat. Aplikasi itu dibuat untuk memudahkan komunikasi jarak jauh.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siradj mengatakan aplikasi tersebut menjadikan tolok ukur kemajuan bagi NU di tengah era digitalisasi.

BACA JUGA: Gus Jazil Sarankan Fatayat NU Punya Strategi untuk Merangkul Perempuan Muda DKI

Dia mengakui bahwa NU selalu tertinggal mengikuti kemajuan zaman, padahal hampir sebagian aktivitas masyarakat saat ini dilakukan secara digital.

"Hal ini sebagai respons jawaban atas tantangan zaman," kata Said saat launching NUchat di Ponpos Kempek, Gempol, Cirebon, Senin (25/10),

BACA JUGA: Rayakan Hari Santri, NU Care-LAZISNU dan Tokopedia Santuni Santri Yatim

Said mengatakan, aplikasi ini tidak hanya diperuntukkan untuk warga NU, tetapi seluruh masyarakat. Namun, bagi warga NU diminta untuk memanfaatkan aplikasi tersebut.

"Warga NU ini lebih 94 juta jiwa. Selain untuk fitur chat ini juga sebagai database bagi warga NU agar terdaftar," kata Said.

BACA JUGA: Keren, Masyarakat Balikpapan Antusias Ikuti Vaksinasi dari NU Care

Direktur PT Supertex Sandjaya Thahajadiputra mengatakan, NU tidak boleh ketinggalan zaman di tengah masifnya aktivitas digital.

Beberapa fitur dalam aplikasi tersebut memudahkan bagi masyarakat NU, di antaranya fitur chat, e-dokter, perjalanan, hingga pembayaran zakat atau pun sedekah.

Kelebihan NUchat dibandingkan aplikasi lainnya, kata Sandjaya, bisa tetap digunakan meskipun tidak tersedia koneksi internet. Teknologi tersebut menggunakan hybrid messenger.

"Hanya modal sinyal satu bar bisa tetap digunakan untuk mengirim pesan, foto, ataupun video," katanya.

Dia juga menjamin aplikasi tersebut tidak memberikan ruang bagi pengguna mengirimkan konten tidak pantas, baik pornografi ataupun ujaran kebencian.

"Segala konten yang tidak pantas akan kami blokir," tuturnya. (zil/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler