Gus Jazil Sarankan Fatayat NU Punya Strategi untuk Merangkul Perempuan Muda DKI

Selasa, 26 Oktober 2021 – 11:04 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid atau Gus Jazil saat tampil di acara pelantikan dirangkai dengan seminar kebangsaan dan Rakerwil I PW Fatayat NU DKI Masa Khidmat 2021-2026 di Hotel Saripan Pasific, Minggu (24/10). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid berharap Fatayat NU DKI terus meningkatkan kiprah dan kreativitasnya, terutama dalam merangkul perempuan muda di Jakarta untuk bergabung dalam kegiatan salah satu organisasi perempuan itu.

”Memang berbeda cara pandang dan adat istiadat perempuan di perkotaan dan pedesaan, makanya lebih sulit merangkul perempuan muda di DKI untuk diajak gabung dalam kegiatan Fatayat,” ujar Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Berharap Ikatan Hafidzah Fatayat NU menjadi Penjaga Kelestarian Al-Quran

Hal tersebut disampaikan Gus Jazil saat acara pelantikan dirangkai dengan seminar kebangsaan dan Rakerwil I PW Fatayat NU DKI Masa Khidmat 2021-2026 bertajuk 'Meneguhkan Peran Perempuan dalam Pencapaian SDGs dan Pengarusutamaan Aswaja di DKI' yang digelar di Hotel Saripan Pasific, Minggu (24/10).

Gus Jazil menjelaskan cara kreatif yang dimaksud, selain melakukan kegiatan keagamaan seperti pengajian atau tahlilan rutin, Fatayat DKI juga harus membuat program yang digemari para perempuan di ibu kota, seperti senam aerobik atau kegiatan menarik lainnya.

BACA JUGA: Gus Menteri Minta Fatayat NU Bantu Pembangunan Desa di Maluku

”Kalau tidak Fatayat DKI hanya diikuti oleh orang-orang pinggiran di perkampungan. Di komplek-komplek perumahan besar tidak diminati," jelasnya.

Dia menyarankan agar perlu dikemas agama atau Aswaja yang mampu mengadaptasi tradisi adat istiadat.

BACA JUGA: Ini Pesan Jazilul Fawaid untuk Fatayat NU Gresik

"Di NU itu semua tradisi boleh asal tidak melanggar syariat,” katanya.

Menurutnya, umumnya gaya hidup perempuan muda di perkotaan seperti DKI Jakarta adalah konsumerisme dan modernitas, tetapi kering secara spiritual.

”Nah itu harus diisi oleh Fatayat NU. Perempuan Fatayat NU juga perlu misalnya melakukan pendampingan dan advokasi ketika ada ibu-ibu yang menjadi korban pinjol dan lain-lain dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat perempuan DKI,” saran Gus Jazil.

Gus Jazil juga berharap Fatayat NU DKI bisa menjadi pelopor kesuksesan kaum perempuan.

”Selamat menjalankan amanat sebagai pengurus Fatayat NU DKI mudahan-mudahan sukses menjalankan semua programnya,” harapnya.

Ketua PW Fatayat NU DKI Kusnainik mengatakan perempuan memiliki peran penting dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2030.

"Sebagai agen pembangunan, perempuan harus turut serta dalam aksi kemitraan global mengatasi kemiskinan melalui langkah-langkah yang transformatif dan berkelanjutan demi lestarinya planet bumi,” kata Kusnainik.

Sebagai badan otonom di lingkungan NU yang bertujuan mengangkat harkat, martabat dan derajat kaum perempuan, Pimpinan Wilayah Fatayat NU DKI Jakarta memiliki peran strategis dalam pencapaian 17 tujuan dan 169 target.

Fatayat NU harus ikut berkontribusi mewujudkan masyarakat yang tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, hidup sehat dan sejahtera, menikmati pendidikan berkualitas, mengarusutamakan kesetaraan gender, menikmati air bersih dan sanitasi layak, memiliki akses terhadap energi bersih dan terjangkau, mendapat pekerjaan layak dan menikmati pertumbuhan ekonomi, serta hidup dalam perdamaian dan keadilan. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler