jpnn.com, JAKARTA - Aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya menjadi pilihan untuk melakukan investasi.
Aset kripto tersebut dikenal dengan volatilitas harganya, namun ada beberapa aset kripto yang dikenal dengan stablecoin yang dirancang memiliki nilai mengacu pada aset komoditas tertentu.
BACA JUGA: Dikabarkan Pacaran dengan Mischa Chandrawinata, Amanda Manopo: Sudah Diam-diam Saja, Percuma!
Dikutip dari Pintu Academy, stablecoin adalah aset kripto yang secara khusus dirancang untuk memiliki nilai yang sama dengan aset tertentu contohnya mata uang dolar AS, atau komoditas lain seperti emas.
Secara sederhana, stablecoin sebagai mata uang kripto yang menjembatani aset kripto dengan komoditas tertentu, sehingga dapat menawarkan harga yang relatif stabil, karena didukung dengan aset cadangan.
BACA JUGA: 3 Sayuran ini Bisa Dongkrak Gairah Seks di Ranjang, Jos!
Stablecoin memiliki berbagai keunggulan seperti memungkinkan pemiliknya untuk dapat melakukan transfer aset kripto dengan murah dan cepat ke seluruh dunia.
“Dalam dunia cryptocurrency terdapat dua stablecoin yang bisa disebut sebagai pionir yaitu Tether dan USDC. Tether atau USDT salah satu pionir stablecoin yang diluncurkan pada 2014. Setiap USDT yang dirilis akan dijamin dengan jumlah reserve dolar AS yang sama," ujar Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin.
BACA JUGA: Ada Lapak Gratis untuk Para Pelaku UMKM di Gelaran MotoGP 2022
Saat ini, USDT adalah salah satu stablecoin paling populer berdasarkan kapitalisasi pasar.
Sedangkan untuk USDC diluncurkan pada 2018 merupakan stablecoin yang dikelola bersama oleh perusahaan cryptocurrency Circle dan Coinbase.
"Nilai USDC sebanding 1:1 dengan dolar AS dan merupakan stablecoin terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar," jelas Timo.
Timo menambahkan, untuk pemula yang ingin memulai berinvestasi pada aset kripto, stablecoin bisa menjadi langkah awal berinvestasi.
“Bagi pemula yang masih dalam proses pengenalan di dunia cryptocurrency, stablecoin seperti USDT atau USDC bisa menjadi pilihan yang memiliki resiko volatilitas lebih kecil, sambil membekali diri dengan informasi lebih banyak lagi tentang berbagai project-project kripto yang ingin diinvestasikan," serunya.
Di aplikasi Pintu, investor juga bisa memanfaatkan fitur Pintu Earn yang akan memberikan bonus bunga setiap jamnya terhadap stablecoin yang disimpan.
"Jadi aset kripto nya tetap bekerja dan memberikan nilai tambah," imbuhnya.
Pintu Earn merupakan fitur terbaru yang dimiliki aplikasi PINTU.
Melalui fitur ini pengguna PINTU bisa mendapatkan bonus bunga hingga 4% APY (Annual Percentage Yield), yang dibayarkan setiap jam cukup dengan menyimpan aset kripto di dompet Earn.
Selain memberikan bunga, Pintu Earn memberikan fleksibilitas bagi pengguna, di mana pengguna PINTU dapat melakukan penarikan saldo dari dompet Earn untuk kebutuhan trading, kapan saja saat dibutuhkan.
Untuk penyimpanan, top up dan penarikan saldo dari Pintu Earn tidak dikenakan biaya tambahan.
“Pintu Earn telah didukung oleh pilihan enam token, di antaranya Bitcoin, Ethereum, Doge, BNB, USDT, dan USDC. Dengan adanya Pintu Earn, investor juga bisa menerapkan strategi berinvestasi rutin dalam jumlah yang sama secara berkala. Fitur ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh investor untuk mengelola asetnya lebih baik namun juga mengedepankan kemudahannya," jelas Timo.(chi/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Yessy