jpnn.com, PALEMBANG - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) memastikan akan memasukkan gugatan terhadap Manajemen Sriwijaya FC ke Pengadilan Negeri Palembang, hari ini Kamis (25/4).
Langkah tersebut diambil untuk menyelesaikan masalah tunggakan gaji dan down payment pemain Sriwijaya FC. Dalam memasukkan gugatan, APPI akan ditemani perwakilan pemain yang pernah berseragam kuning-kuning kebesaran Sriwijaya FC.
BACA JUGA: Manajemen PSMS Medan Desak PT LIB Lunasi Utang Sebesar Rp 2,3 Miliar
“Kamis besok (hari ini, red), kami resmi memasukkan gugatan ke Pengadilan Negeri Palembang. Sekitar pukul 09.00 WIB. Kami gugat PT Sriwijaya Optimis Mandiri cq Klub Sriwijaya FC, Badan Olahraga Profesional Indonesia, PSSI, dan PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi. Sebanyak 28 pemain sudah memberikan surat kuasa kepada kami,” ungkap Kuasa Hukum APPI Riza Hufaeda, Rabu (24/4).
Awalnya, APPI menerima aduan dari 29 pemain yang musim lalu gaji dan down payment-nya diutang manajemen Sriwijaya FC. Besarannya, Rp2,8 miliar. Dalam perjalanannya, sebanyak 28 pemain yang mengembalikan surat kuasa kepada APPI agar masalah ini diselesaikan ke jalur hukum. Satu pemain yang tidak melanjutkan ke proses hukum adalah Samuel Christianson.
BACA JUGA: Aldino Herdianto Resmi Berkostum PSMS Medan
Manajemen belum bisa melunasi utang tersebut dengan alasan uangnya masih diutang PSSI dan PT Liga Indonesia Baru. Uang tim berjuluk Laskar Wong Kito yang masih nyantol di PSSI dan PT Liga Indonesia Baru sebanyak Rp 4,5 miliar. Namun, PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi domestik tidak akan mencairkan dana subsidi tersebut sebelum menerima laporan keuangan klub yang menyatakan bebas utang.
“Kami sangat menyayangkan klub sebesar Sriwijaya FC yang koleksi gelar di berbagai kejuaraan dan cetak beberapa sejarah memiliki masalah seperti ini. Kami hanya memperjuangkan hak pemain sebagai anggota dari APPI,” ucapnya.
BACA JUGA: Hapit Ibrahim Optimistis Sriwijaya FC Kembali ke Liga 1
Dijelaskan Riza, dari proses memasukkan gugatan hingga masuk masa sidang biasanya membutuhkan waktu sebulan. Jika gugatan masuk pada 25 April, maka besar kemungkinan akhir mei sudah memasuki masa sidang. Sementara Liga 2 rencananya dimulai medio Juni.
“Jika sampai pelaksanaan kompetisi Sriwijaya FC tidak bisa melunasi utang, maka kami akan meminta kepada BOPI dan PT Liga Indonesia Baru untuk tidak mengikutsertakan Sriwijaya FC dalam kompetisi nanti,” tukasnya.
“Tapi kami akan berterima kasih dan menarik gugatan jika sebelum masa sidang manajemen memberikan hak pemain tersebut. Kami juga akan menyurati PSSI dan BOPI agar disertakan dalam kompetisi jika Sriwijaya FC sudah selesaikan masalah ini,” ucapnya. (kmd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dhody Thahir Sebut NorthCliff tak Siap Jadi Sponsor Utama PSMS
Redaktur & Reporter : Budi