NEWYORK--Raksasa elektronik Apple mengakui adanya permintaan data dari pemerintah Amerika Serikat atas penggunanya. Pihaknya menerima permintaan informasi terkait antara 9 -10 ribu akun pengguna perangkatnya, pada kurun waktu antara Desember dan akhir Mei 2013.
Pemerintah AS beralasan, permintaan data itu terkait informasi "masalah keamanan nasional". Jumlah ini hampir sama dengan yang barusan dirilis Microsoft dan Facebook pekan lalu. Meski Google dan Twitter telah mengatakan bahwa pengungkapan tersebut tidak banyak membantu.
"Kami selalu percaya bahwa penting untuk membedakan berbagai jenis permintaan pemerintah," ungkap sebuah pernyataan resmi Google Sabtu lalu.
Menurut BBC (17/6), sebuah tweet dari Direktur Hukum Twitter Benjamin Lee, menyatakan setuju mempublikasikan permintaan NSA, termasuk Foreign Intelligence Surveillance Act (FISA) secara terpisah.
Pasalnya, semua perusahaan teknologi AS berada di bawah tekanan untuk mengungkapkan informasi data kepada Badan Keamanan Nasional (NSA) sejak pemberitaan di The Guardian dan Washington Post mengungkap program pengawasan oleh pemerintah melalui Prism. Yakni, sebuah program yang memberikan akses ke data pengguna NSA pada server perusahaan teknologi termasuk Microsoft, Yahoo, Google, Facebook, PalTalk, AOL, dan Apple.
Plot ini terbongkar dan diakui NSA yang menyatakan keberadaan Prism telah membantu menggagalkan plot rencana aksi teroris di AS dan lebih dari 20 negara lainnya.
"Program ini dirancang untuk membantu mendapatkan informasi tentang orang-orang asing di luar Amerika Serikat," kata Kepala Intelijen AS James Clapper.
Bocornya Prism tidak lepas dari peran, seorang mantan karyawan CIA yang bekerja sebagai kontraktor di Lembaga Keamanan Nasional Amerika Serikat. Edward Snowden, 29, yang bersembunyi di salah satu hotel Hong Kong, telah lama berpikir sebelum mempublikasikan rincian program sangat rahasia NSA dengan nama sandi Prism.
Dirinya meyakini, AS tengah membangun satu mesin spionase rahasia untuk memata-matai setiap warga Amerika. NSA telah membangun infrastruktur yang mengizinkan untuk menyadap hampir segalanya. Dengan kemampuan ini, sebagian besar komunikasi manusia secara otomatis disadap. “Jika saya ingin melihat surat elektronik anda atau telepon istri anda, adalah dengan menyadap. Saya dapat surat elektronik anda, kata sandi, catatan telepon dan kartu kredit,” kata Snowden. (esy/jpnn)
Pemerintah AS beralasan, permintaan data itu terkait informasi "masalah keamanan nasional". Jumlah ini hampir sama dengan yang barusan dirilis Microsoft dan Facebook pekan lalu. Meski Google dan Twitter telah mengatakan bahwa pengungkapan tersebut tidak banyak membantu.
"Kami selalu percaya bahwa penting untuk membedakan berbagai jenis permintaan pemerintah," ungkap sebuah pernyataan resmi Google Sabtu lalu.
Menurut BBC (17/6), sebuah tweet dari Direktur Hukum Twitter Benjamin Lee, menyatakan setuju mempublikasikan permintaan NSA, termasuk Foreign Intelligence Surveillance Act (FISA) secara terpisah.
Pasalnya, semua perusahaan teknologi AS berada di bawah tekanan untuk mengungkapkan informasi data kepada Badan Keamanan Nasional (NSA) sejak pemberitaan di The Guardian dan Washington Post mengungkap program pengawasan oleh pemerintah melalui Prism. Yakni, sebuah program yang memberikan akses ke data pengguna NSA pada server perusahaan teknologi termasuk Microsoft, Yahoo, Google, Facebook, PalTalk, AOL, dan Apple.
Plot ini terbongkar dan diakui NSA yang menyatakan keberadaan Prism telah membantu menggagalkan plot rencana aksi teroris di AS dan lebih dari 20 negara lainnya.
"Program ini dirancang untuk membantu mendapatkan informasi tentang orang-orang asing di luar Amerika Serikat," kata Kepala Intelijen AS James Clapper.
Bocornya Prism tidak lepas dari peran, seorang mantan karyawan CIA yang bekerja sebagai kontraktor di Lembaga Keamanan Nasional Amerika Serikat. Edward Snowden, 29, yang bersembunyi di salah satu hotel Hong Kong, telah lama berpikir sebelum mempublikasikan rincian program sangat rahasia NSA dengan nama sandi Prism.
Dirinya meyakini, AS tengah membangun satu mesin spionase rahasia untuk memata-matai setiap warga Amerika. NSA telah membangun infrastruktur yang mengizinkan untuk menyadap hampir segalanya. Dengan kemampuan ini, sebagian besar komunikasi manusia secara otomatis disadap. “Jika saya ingin melihat surat elektronik anda atau telepon istri anda, adalah dengan menyadap. Saya dapat surat elektronik anda, kata sandi, catatan telepon dan kartu kredit,” kata Snowden. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Thailand Diguncang Video Biksu Berfoya-foya
Redaktur : Tim Redaksi