jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengapresiasi langkah PT Daikin Industries Indonesia yang berinvestasi di Indonesia.
Menurut Darmadi, investasi yang dilakukan PT Daikin tersebut menunjukkan bahwa iklim berusaha di Indonesia cukup prospektif.
BACA JUGA: Dirikan Pabrik Senilai Rp 3,3 Triliun, DAIKIN Siap Pimpin Pasar AC Indonesia
“Investasi ini membuktikan bahwa iklim investasi di Indonesia makin membaik sehingga diharapkan target investasi sebesar Rp 1.200 triliun dapat tercapai di tahun 2022,” ucap Bendahara Megawati Institute itu seusai acara Groundbreaking PT Daikin Industries Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (2/12/2022).
Sekadar informasi, dalam acara Grounbreaking PT Daikin Industries Indonesia tersebut turut dihadiri sejumlah stakeholder seperti Deputy Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi Nurul Ichwan, Senior Executive President Daikin Group Yoshihiro Mineno, Dirjen IMATEL mewakili Menteri Perindustrian Taufik Bawazier.
BACA JUGA: Apresiasi Pertemuan Menperin dan PT Daikin, Darmadi: Perlu Dicontoh Perusahaan Lain
Selain itu, Darmadi menambahkan investasi ini juga membuktikan iklim investasi makin membaik dan bisa menarik Investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Darmadi mengungkapkan investasi tersebut nantinya mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.
BACA JUGA: Lewat Turnamen Golf, Daikin Dukung Pengembangan Pariwisata Indonesia
Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 20 Ha dengan investasi 3.3 triliun ini diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2500 tenaga kerja, dan merupakan investasi terbesar di dunia elektronik Indonesia di tahun 2022,” ujar politikus PDIP itu.
Selain itu, menurutnya, investasi ini merupakan salah satu investasi yang berkualitas karena mampu menciptakan tenaga kerja hingga ribuan orang.
“Model investasi semacam inilah yang semestinya banyak dilakukan mengingat efek domino terhadap perekonomian masyarakat cukup riil dan mampu mendongkrak serapan tenaga kerja," urai Ketua Dewan Pembina Perusahaan Pendingin Indonesia (Perprindo) itu.
Darmadi berharap dengan makin bergairahnya iklim investasi di tanah air ke depannya realisasi investasi bisa semakin meningkat dari capaian sebelumnya.
"Kita berharap target investasi bisa mencapai Rp1500 triliun di tahun 2023. Saya optimistis tahun depan justru iklim investasi di kita akan semakin bergairah meski di tengah kencangnya isu pelambatan ekonomi global," tegas Legislator dari dapil DKI Jakarta III meliputi Jakarta Utara, Barat dan Kepulauan Seribu itu.
Pria bergelar Doktor Bidang Ilmu Hukum ini juga berharap Pemerintah bisa mengurangi kuota impor AC secara bertahap ke depannya.
"Terutama produk yang sudah diproduksi di Indonesia. Kalau tidak nanti investor yang sudah produksi akan keberatan. Tidak ada insentif buat investor apalagi jika impor harganya pasti akan lebih murah ketimbang investasi,” tegas Ketua Dewan Pengarah Perhimpunan Tionghoa Kalimantan Barat Indonesia (PTKIndonesia) itu.
Selain itu, menurutnya, skema import hanya akan menciptakan kerugian bagi perusahaan yang investasi karena lebih menguntungkan import ketimbang investasi.
"Hal tersebutlah yang membuat perusahaan AC di Indonesia jarang mau investasi di Indonesia," tegasnya.
Darmadi menegaskan sudah saatnya perusahaan-perusahaan AC yang beroperasi di Indonesia tidak lagi mengandalkan skema import hanya demi meraup keuntungan belaka dan berharap Pemerintah secara bertahap mengurangi kuota Impor AC terutama produk AC yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
Oleh karena itu, Darmadi mengharapkan perusahaan perusahaan elektronik di Indonesia bisa berkontribusi maksimal terhadap perekonomian Indonesia khususnya penciptaan lapangan kerja.
“Jangan jadikan Indonesia hanya sebagai pasar tapi perusahaan AC harus berkontribusi bagi perekonomian Indonesia. Mereka seharusnya mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Tidak adil jika memasarkan di Indonesia, tetapi buat pabriknya di Vietnam atau Thailand," tegas Darmadi.
Terakhir, Darmadi juga berpesan agar arah kebijakan ekonomi termasuk arah kebijakan investasi di dalamnya berpegang teguh pada prinsip ekonomi kegotongroyongan.
"Spirit konsep ekonomi Berdikari yang digelorakan founding father kita yakni Bung Karno mestinya jadi pedoman kita semua agar cita-cita kedaulatan ekonomi bisa tercapai. Jika ini dipedomani tentu kesejahteraan rakyat yang jadi harapan dan dambaan kita semua bisa terwujud," pungkas Darmadi.
Diketahui, PT Daikin Industries Indonesia melakukan Groundbreaking pabrik Air Conditioner (AC) di kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat, Jumat (2/12).
Berdiri di atas lahan seluas 204.000 meter persegi (m2), pabrik Daikin nantinya akan memproduksi AC dengan kapasitas produksi mencapai 1,5 juta unit per tahun, dan menyerap 2.500 tenaga kerja.
Pabrik ini dijadwalkan akan memulai produksinya pada Desember 2024.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari