jpnn.com, JAKARTA - Perayaan HUT Kemerdekaan yang diselenggarakan Radio Republik Indonesia (RRI) dimeriahkan dengan pagelaran Malam Apresiasi Puisi.
Sejumlah tokoh nasional ikut memeriahkan pagelaran bertajuk “Indonesia Merdeka Virus Covid dan Korupsi” yang digelar di auditorium RRI, Jakarta, Senin (17/8).
BACA JUGA: Mensos: Peringatan Hari Kemerdekaan Jadi Momen untuk Bangkit
Ketua KPK Firli Bahuri, Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid, serta penyair Zawawi Imron, sastrawan Acep Zamzam Noor serta Direktur Utama RRI M Rohanudin, turut membacakan puisi.
Pembacaan puisi disajikan dengan mengeksplore penggabungan musik tradisional karawitan seni Sunda dengan musik modern, serta diiringi tari kontemporer, pantomime.
BACA JUGA: Merayakan HUT ke-75 RI dengan Bagi-Bagi Masker Merah Putih
Ketua KPK Firli Bahuri membacakan puisi berjudul “Membangun Martabat Bangsa”. Puisi ini merupakan pesan kebangsaan yang kuat dan sarat dengan peringatan agar masyarakat menjauh dari perilaku buruk korupsi.
Sementara, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid membacakan puisi berjudul "Indonesia Adalah Saraswati". Puisi karya M Rohanudin itu menitikberatkan pada keperkasaan Indonesia sebagai suatu bangsa.
BACA JUGA: Cerita di Balik Keputusan Menpora Kenakan Baju Adat Betawi Saat Upacara HUT ke-75 RI
Indonesia digambarkan sebagai nusantara yang teduh tanpa darah dan air mata yang mengibarkan merah putih di dadanya.
Direktur Utama LPP RRI M Rohanudin membacakan puisi berjudul “Kemerdekaan, Corona dan Korupsi” dengan diiringi penari kontemporer yang memainkan peran dan ekspresi topeng-topeng di tengah keganasan budaya korupsi, keganasan Corona.
Keganasan ini tetap harus disikapi dengan arif dan bijak oleh penentu kebijakan, selama masih konsisten memberi Pelayanan kepada masyarakat, yang sedang berada dalam ketakutan akibat serangan pandemi Covid-19 yang tidak tahu dari arah mana datangnya.(jlo/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh