jpnn.com, JAKARTA - Penerapan kartu tani untuk penebusan pupuk bersubsidi terus ditingkatkan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hingga saat ini tercatat sudah 309.180 lembar kartu tani tersalurkan ke petani. Capaian ini pun mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjelaskan pada dasarnya kartu tani merupakan kartu debit seperti ATM, dan bisa digunakan para petani untuk berbagai kebutuhan dan memenuhi keperluan pertaniannya.
BACA JUGA: Nekat! Ferdinand Beda Sikap dengan AHY
"Keberadaan kartu tani diharapkan membawa dampak yang positif bagi semua kalangan. Tidak hanya bagi pemerintah dan pihak terkait saja, melainkan yang paling penting adalah manfaat bagi para petani," ujar Mentan yang beken disapa dengan inisial SYL, Sabtu (10/10).
BACA JUGA: Usai Mendampingi Presiden, Mentan SYL: Kawasan Food Estate Menerapkan Teknologi Modern
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, dengan memiliki kartu tani, petani mendapat kepastian dalam memperoleh pupuk bersubsidi.
BACA JUGA: Kepala BKN: PPPK Bukan untuk Menampung Honorer
"Dengan adanya kartu tani, nantinya para petani dapat menggunakannya dalam membeli pupuk bersubsidi. Langkah seperti ini juga efektif dalam menyalurkan pupuk bersubsidi tepat sasaran," ucap Sarwo.
Dengan kartu tersebut, para petani juga dapat mengajukan kredit usaha di lembaga perbankan dan keuangan yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Kartu tani ini pun bisa digunakan untuk memverifikasi data para petani ketika melakukan pengajuan pinjaman kredit usaha.
"Dengan demikian, semua proses akan berjalan lancar karena data-data yang ada langsung masuk ke kartu tani tersebut," jelasnya.
Tidak hanya itu, lanjut Sarwo, manfaat kartu tani yang bisa dirasakan oleh para petani adalah kemudahan dalam mendapatkan bantuan sosial maupun subsidi. Terutama untuk bidang pertanian dan beberapa program nasional kementerian terkait.
"Contohnya saja program bantuan sosial Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan Kementerian Pertanian yang memiliki andil besar dalam memajukan dan memfasilitasi kebutuhan petani di Indonesia," terangnya.
Plt kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Syam Arjayanti mengatakan, pihaknya terus menyosialisasikan manfaat kartu tani yang bertujuan memudahkan para petani dalam mengakses layanan perbankan terintegrasi, yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi.
"Jumlah petani di seluruh DIY dari semua sektor sekitar 400 ribu. Artinya pendistribusian kartu tani sudah mencapai angka 90 persen," kata Syam.
Mayoritas petani di kabupaten dan kota di DIY telah menerima kartu tersebut. Hanya Kabupaten Sleman yang masih berada di angka 93 persen dengan total pendistribusian 63.022 lembar dari target 67.637 kartu tani.
Sementara di kabupaten lainnya sudah terealisasi 100 persen. Rinciannya, pendistribusian kartu tani di Kota Yogyakarta sebesar 124 kartu, Bantul 50.349 kartu, Kulon Progo 51.224 kartu, dan Gunungkidul dengan 144.461 kartu tani.
Belum tercapainya target pada pendistribusian di Sleman karena banyak faktor. Antara lain, hilangnya kartu tani sehingga para petani harus melaporkan terlebih dahulu kepada pihak berwajib sebagai bukti pembuatan kartu yang baru.
"Hal ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan yang sudah memiliki kartu," jelas Syam.
Namun, pihaknya tetap mengakselerasi kepemilikan kartu tani untuk seluruh petani yang ada di DIY. Dengan adanya kartu tani dapat memudahkan para petani mengakses atau mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah.
“Mereka pemegang kartu tani-lah yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah. Tentunya, akan meringankan beban petani apalagi di situasi serba sulit ini," pungkasnya.(*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam