jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pemuda di Kabupaten Paser menggelar aksi dukungan terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang telah melakukan tindakan pemberantasan korupsi, khususnya di Kalimantan Timur (Kaltim).
Koordinator aksi, Burhanuddin mengatakan deklarasi yang dilakukan merupakan bentuk dukungan moral sekaligus mengkampanyekan semangat anti korupsi di Indonesia di wilayah Kalimantan Timur yang akan menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN).
BACA JUGA: Dewas KPK Tak Jadi Periksa Firli Bahuri Hari Ini, Alasannya Begini
"Alhamdulillah wilayah Paser ini tepatnya Penajam Paser Utara (PPU) kan terpilih sebagai titik Ibu Kota Nusantara sebagai simbol peradaban baru Indonesia, salah satunya yang kami harapkan adalah peradaban antikorupsi," ujar Burhanuddin dalam keterangan tertulis, Kamis (11/5).
Burhan mengungkapkan KPK telah melakukan tindakan atas perilaku korupsi, yakni operasi tangkap tangan (OTT) terhadap bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Selesai Berikan Klarifikasi LHKPN ke KPK, Kadinkes Lampung Bilang Begini
Dia berharap agar kasus tersebut jadi pelajaran berharga untuk kedepan tidak ada lagi praktik rasuah, serta memberikan apresiasi kepada KPK yang berhasil mengungkap kasus tersebut.
"Kami masyarakat Kalimantan Timur berterima kasih kepada Pak Firli dan Jajaran KPK yang telah membongkar kasus suap Bupati Penajam Paser Utara, sebagai Ibu kota Nusantara (IKN) yang kami banggakan," tegas Burhanuddin.
BACA JUGA: Sekretaris MA Hasbi Hasan Sudah Tak Bisa ke Mana-mana Lagi, KPK Sudah Kirimkan Status Pencegahan
Burhan berharap KPK terus memiliki peranan yang kuat dalam memberantas korupsi di Indonesia baik melalui penindakan maupun pencegahan.
Menurutnya, dengan adanya KPK yang telah melakukan berbagai penindakan kasus korupsi membuat pembangunan di daerah lebih optimal.
"Menurut kami KPK jangan dilemahkan. Jadi, dukung terus jajaran KPK dalam memberantas korupsi di seluruh pelosok negeri. Kami sebagai masyarakat harusnya menguatkan ini agar para maling uang rakyat habis di negera yang di cintai ini," pungkasnya. (mcr28/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Wenti Ayu Apsari