jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru menanggapi positif rencana PT PLN (Persero) mengubah Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Nantinya dalam perubahan RUPTL tersebut, porsi pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) bertambah hingga 75%.
BACA JUGA: Gus Falah Kecam Pembotakan Siswi Tak Berciput di Lamongan
Tokoh yang akrab disapa Gus Falah itu menyatakan, Nahdlatul Ulama (NU) melalui Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU sudah mendorong penggunaan EBT seperti hidro, panas bumi, angin, matahari, maupun ombak laut sejak beberapa tahun lalu.
"Pada 2018 Lakpesdam PBNU meluncurkan buku Fikih Energi Terbarukan, sebagai upaya NU mengatasi pencemaran lingkungan, dan dalam buku itu NU sudah mendorong penggunaan EBT untuk menggantikan energi fosil yang tidak ramah lingkungan," ungkap Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/9).
BACA JUGA: Gus Falah Desak Pembentukan Ditjen Pesantren Kemenag Disegerakan
Anggota Komisi VII DPR-RI itu melanjutkan, kerusakan lingkungan sifatnya haram dan termasuk perbuatan jinayat atau kriminal.
Maka, sumber energi yang digunakan dalam peradaban pun seharusnya tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
BACA JUGA: Gus Falah Minta BNPT Perangi Radikalisme dengan Regulasi
"Karena itulah, melalui buku itu Lakpesdam mendukung penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan, tidak merusak alam, serta tidak menimbulkan efek kemafsadatan yang besar,"papar Gus Falah.
"Maka, upaya PLN untuk memperbesar porsi pembangkit berbasis energi baru terbarukan, perlu kita apresiasi dan kawal. Bumi ini memang harus kita selamatkan agar bisa kita wariskan pada generasi mendatang," tambah putra dari ulama NU Ponorogo KH Amru Al Mu’tasyim itu. (dil/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif