jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah menilai Kementerian Agama perlu memiliki direktorat jenderal (Ditjen) pesantren.
Gus Falah menegaskan pembentukan Ditjen Pesantren selaras dengan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang mengamanatkan pemerintah untuk memberikan rekognisi, afirmasi serta memfasilitasi pesantren.
BACA JUGA: SDG Sulsel Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal di Majelis Taklim Nurul Falah
Pesantren, sambung Gus Falah, harus diberi kekhususan oleh negara karena memang memiliki keunikan tersendiri. Dari sisi kurikulum saja misalnya, pesantren relatif independen dari campur tangan negara.
"Mutu pendidikan pesantren juga khan dimonitoring Majelis Masyayikh, bukan Badan Akreditasi Nasional (BAN) seperti lembaga pendidikan lainnya, maka di sinilah pentingnya Ditjen Pesantren," ujar Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/8).
BACA JUGA: Gus Falah Apresiasi Pembubaran Pengajian Khilafah di Pasuruan
Politisi PDI Perjuangan itu juga menyatakan tujuan pendidikan pesantren ada tiga aspek, yakni dakwah, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Tiga hal tersebut tak ditemukan dalam lembaga pendidikan nonpesantren yang konvensional.
BACA JUGA: Gus Falah: Puncak Bulan Bung Karno Machtsvorming demi Menangkan Tujuan Ideologis
"Jadi berdasarkan fakta tersebut, dan apalagi sudah dimandatkan oleh undang-undang, seharusnya proses pembentukan ditjen pesantren tak ditunda, bahkan harus disegerakan," tegas Gus Falah.
"Apalagi jumlah pesantren sekarang sudah sangat banyak, yang berdasarkan data Kemenag mencapai 38.926 pesantren, dengan jumlah santri sekitar empat juta orang, maka direktorat khusus pesantren memang menjadi kebutuhan," tambah Putra dari KH Amru Al Mutashim itu. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif