April, Pasar Mobil Mulai Terjungkir

Recovery Gempa Molor, Stok Produsen Menipis

Selasa, 17 Mei 2011 – 04:09 WIB

JAKARTA – Industri otomotif dalam negeri mulai kesulitan memenuhi permintaan konsumenDampak gempa dan tsunami di Jepang pada Maret lalu membuat produksi tersendat sehingga penjualan April 2011 turun 20 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan total ritel pada April turun sekitar 20 persen, menjadi 66.678 unit dari 83.011 unit pada Maret

BACA JUGA: IHSG Parkir di Zona Merah

Sementara penjualan total wholesales April lebih rendah lagi, yaitu 60.702 unit
Total penjualan ritel 2011 sudah mencapai 285.623 unit

BACA JUGA: Bidik AUM Rp 5 Triliun



Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto mengatakan, data penjualan ritel lebih tinggi daripada wholesales menunjukkan bahwa permintaan konsumen sebenarnya sangat tinggi
Tetapi, produsen kesulitan memenuhi permintaan itu sekaligus membuat stok semakin rendah.

Menurut Joko, mayoritas agen tunggal pemegang merek (ATPM) kendaraan dari Jepang, khususnya Toyota, masih kesulitan memaksimalkan produksi karena suplai komponen dari Jepang berkurang sebagai dampak gempa dan tsunami di Jepang itu

BACA JUGA: Penerimaan Migas Lampaui Target

”Kita tidak bisa antisipasi apa-apa kecuali menunggu prinsipal untuk recovery,” ucapnya kepada Jawa Pos kemarinMudah-mudahan, lanjut Joko, proses recovery bisa berlangsung cepat meskipun pihaknya tidak bisa berharap bisa  langsung pulih”Memang pasti penjualan kuartal dua lebih rendah dari kuartal satuTetapi, seberapa rendah, itu yang kita belum bisa tahu,” tuturnya.

Kondisi terakhir, prinsipal di Jepang me-recovery industri komponen yang terkena musibah itu untuk segera produksiPengalihan ke vendor lain atau produsen komponen lain dinilai kurang efektif karena bisa butuh waktu lebih lama lagi”Pengalihan (ke vendor lain) akan sulit karena harus melakukan tes ulangJadi,  sementara ini recovery di tempat semulaKan tidak semua parah,” paparnya.

April lalu memang dampak pertama pascamusibah di negeri Sakura itu bagi industri otomotif di seluruh dunia termasuk IndonesiaSebab, pada Mei, semua produsen masih memiliki stok suku cadang untuk produksi dan habis selama satu bulan itu.
Pada April, penurunan terbesar dialami oleh sang pemimpin pasar, Toyota, sebesar 34 persen, dari 32.943 unit pada Maret menjadi 21.729 unitBersamaan dengan itu,  pangsa pasar Toyota turun menjadi 32,6 persen dari sebelumnya 39,6 persen.

Mitsubishi yang merangsek ke urutan nomor dua penjualan terbesar turun menjadi 11 ribu pada April jika dibandingkan dengan 12.278 pada bulan sebelumnyaDaihatsu di tempat ketiga turun menjadi 10.857 unit jika dibandingkan dengan Maret sebesar 11.168 unit(gen/c1/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamax Kehilangan Pembeli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler