jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah kalangan menyambut positif rencana Mabes Polri merekrut sekitar 7.000 polwan pada tahun ini. Namun, muncul permasalahan, yakni ketersediaan sekolah khusus untuk mendidik para calon polisi perempuan tersebut. Saat ini kepolisian baru menjajaki dua Sekolah Polisi Negara (SPN) untuk diubah fungsinya menjadi sekolah khusus pendidikan polwan.
Wakapolri Komjen Badrodin Haiti mengatakan bahwa penerimaan ribuan polwan itu akan dibuka setelah pelaksanaan ujian nasional (unas) SMA pada pertengahan April. Dengan demikian, paling cepat awal Mei para remaja putri yang baru lulus SMA sudah bisa mendaftarkan diri.
BACA JUGA: PAN Yakin Bakal Jadi Penentu Pemenang Pilpres
Penerimaan polwan tersebut akan didominasi tingkat bintara. “Kalau lewat Akpol, setiap tahun sudah rutin kami menerima 50 orang,” terang Badrodin, Sabtu (22/3).
Keputusan menerima ribuan polwan baru itu menyusul instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memperbanyak jumlah polwan agar bisa melayani hingga ke mapolsek. Dengan instruksi tersebut, pada tahun ini akan dilakukan perubahan komposisi rekrutmen polisi. Jumlah polisi laki-laki (polki) yang diterima bakal menjadi 13 ribu saja.
BACA JUGA: Dukung Aher Nyapres karena Asli Jabar
“Rencananya menerima 20.000, itu termasuk polwannya 500 orang. Nah, sekarang polwannya 7.000, berarti di-switch,” lanjut mantan Kapolda Jatim tersebut.(byu/c9/agm)
BACA JUGA: Jadi Kandidat Capres, Aher Belum Mau Lepas Jabatan Gubernur
BACA ARTIKEL LAINNYA... Video Ical dan Duo Zalianty Dinilai Hanya Cari Sensasi
Redaktur : Tim Redaksi