JAKARTA--Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menargetkan pemancangan tiang pertama untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) bagi masyarakat di bantaran Sungai Ciliwung dilaksanakan pada April mendatang. Saat ini ada tiga lokasi yang akan digunakan untuk pembangunan Rusunawa tersebut yakni Jatinegara, Pasar Minggu dan Pasar Rumput.
Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengungkapkan, pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta agar pembangunan Rusunawa untuk relokasi tersebut bisa segera terlaksana. “Saat ini Kemenpera sedang menunggu Keppres dan IMB dari Pemda DKI Jakarta terkait pembangunan Rusunawa tersebut. Kalau bulan depan keduanya sudah selesai, April bisa dimulai pemancangan tiang pertama pembangunan Rusunawa tersebut,” ujar Djan Faridz dalam keterangan persnya, Jumat (22/2).
Dijelaskannya, masing-masing Rusunawa nantinya dibangun 24 lantai dan bisa menampung sekitar 2000 hingga 6000 orang. Adapun anggaran yang untuk membangun Rusunawa tersebut sekitar Rp 600 miliar.
"Target pemanfaatan Rusunawa tersebut dikhususkan bagi masyarakat miskin yang belum memiliki rumah. Jadi ke depan Rusunawa ini tidak bisa menjadi hak milik perseorangan," ucapnya.
Terkait dengan tarif sewa yang harus dibayarkan para penghuni, Menpera menjelaskan, diperkirakan hanya sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per bulan. Pemerintah pusat juga akan berupaya agar fasilitas pendukung bisa membantu masyarakat yang tinggal di Rusunawa tersebut.
“Fasilitas pendukung seperti stasiun kereta api, terminal bis, pasar tradisional serta sarana pendidikan mulai dari PAUD sampai SD harus terintegrasi dan tidak terlalu jauh dari Rusunawa tersebut. Jadi mobilitas masyarakat bisa terbantu dan menjadikan Rusunawa tersebut menjadi tempat tinggal yang nyaman untuk dihuni,” terangnya. (Esy/jpnn)
Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengungkapkan, pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta agar pembangunan Rusunawa untuk relokasi tersebut bisa segera terlaksana. “Saat ini Kemenpera sedang menunggu Keppres dan IMB dari Pemda DKI Jakarta terkait pembangunan Rusunawa tersebut. Kalau bulan depan keduanya sudah selesai, April bisa dimulai pemancangan tiang pertama pembangunan Rusunawa tersebut,” ujar Djan Faridz dalam keterangan persnya, Jumat (22/2).
Dijelaskannya, masing-masing Rusunawa nantinya dibangun 24 lantai dan bisa menampung sekitar 2000 hingga 6000 orang. Adapun anggaran yang untuk membangun Rusunawa tersebut sekitar Rp 600 miliar.
"Target pemanfaatan Rusunawa tersebut dikhususkan bagi masyarakat miskin yang belum memiliki rumah. Jadi ke depan Rusunawa ini tidak bisa menjadi hak milik perseorangan," ucapnya.
Terkait dengan tarif sewa yang harus dibayarkan para penghuni, Menpera menjelaskan, diperkirakan hanya sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per bulan. Pemerintah pusat juga akan berupaya agar fasilitas pendukung bisa membantu masyarakat yang tinggal di Rusunawa tersebut.
“Fasilitas pendukung seperti stasiun kereta api, terminal bis, pasar tradisional serta sarana pendidikan mulai dari PAUD sampai SD harus terintegrasi dan tidak terlalu jauh dari Rusunawa tersebut. Jadi mobilitas masyarakat bisa terbantu dan menjadikan Rusunawa tersebut menjadi tempat tinggal yang nyaman untuk dihuni,” terangnya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Urai Kemacetan, Menhub Sarankan Jokowi Buat Underpass
Redaktur : Tim Redaksi