jpnn.com, MAGELANG - Aprilia Respati Adi sukses menjadi peternak terbaik se-Asia Tenggara.
Sebelum menjadi praktisi peternakan sehebat dan sesukses sekarang, Mas Didi -begitu Aprilia Respati Adi disapa- sempat bekerja dan punya jabatan di salah satu BUMN.
BACA JUGA: Lewat FFD, Ratusan Petani Kebumen Digembleng Program CSA
Sampai akhirnya, Didi mengambil keputusan terbesar dalam hidupnya, dia berhenti dari jabatannya di BUMN dan memilih menjadi peternak kambing.
Keputusan itu dia ambil pada pada 2011 silam.
BACA JUGA: Kombes Endra Zulpan Ungkap Motif Pembunuhan Wartawan
"Saya memberanikan diri keluar dari BUMN dan memilih beternak kambing, karena alasan saya yang objektif,” ungkap Owner Bhumi Nararya Farm dalam talkshow Millennial Agriculture Forum (MAF) edisi spesial Ngobras yang digelar di Magelang, Selasa (26/7).
Tanpa bekal ilmu peternakan yang memadai, Mas Didi memantapkan terjun membangun usahanya.
BACA JUGA: Iwan Fals Tak Lupa dengan Wajah Pengacara Keluarga Brigadir J, Hmm
“Saya melihat peternakan dulunya tidak menarik. Tetapi, di situ saya melihat peluang sangat besar di masa depan karena permintaan terhadap pangan tidak akan pernah berhenti,” kata Aprilia Respati Adi.
Dalam acara yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menargetkan banyak milenial Indonesia untuk terus terjun menjadi petani yang selalu berinovasi.
“Petani milenial perlu terus dibekali kemampuan manajerial, agenda intelektual, dalam rangka terus meningkatkan kapasitas, dan meningkatkan kolaborasi, tentu regenerasi petani menjadi suatu keniscayaan yang turut berkontribusi untuk kemajuan pertanian Indonesia”, tuturnya.
Sejalan dengan Kementan, Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai lembaga pendidikan andil dan bertanggung jawab untuk melahirkan SDM yang sanggup berinovasi sebagai petani modern mendukung penuh berbagai program Kementan dalam regenerasi petani.
Dekan Fakultas Peternakan UGM Budi Guntoro mengutarakan bahwa Universitas Gadjah Mada, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa), maupun perguruan tinggi lainnya siap mendukung regenerasi petani.
“Tantangan zaman ini tentulah tepat bila dijawab oleh para milenial yang masih enerjik, berjiwa kritis sebagai petani modern yang muaranya untuk mencapai kedaulatan pangan,” ujarnya. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengacara Keluarga Brigadir J Ajukan 2 Pertanyaan Buat Irjen Fadil Imran, Kapolri Harus Tahu
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti