jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita menyatakan pihaknya terbuka apabila lembaga-lembaga penelitian di Indonesia ingin berkolaborasi meneliti produk vape.
Sebab, Garindra yakin bahwa prinsip saintifik adalah fondasi dari perumusan kebijakan publik yang seimbang.
BACA JUGA: Viral Remaja di Klaten Sakit Karena Rokok dan Vape, Dokter Bilang Begini
"Pertumbuhan pesat pengguna vape di Indonesia belum diikuti oleh pemahaman yang benar tentang cara pemakaian alat secara bertanggung jawab. Bahkan, sering terjadi penyebaran informasi yang
kurang tepat," ucap Garindra dikutip di Jakarta, Sabtu (1/6).
Ketua Umum APVI menjelaskan sudah banyak kajian di luar negeri yang mengindikasikan vape memiliki risiko lebih rendah daripada produk tembakau konvensional. Namun demikian, belum banyak kajian ilmiah
dalam negeri yang dapat mendukung perumusan kebijakan yang berbasis bukti.
BACA JUGA: Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%
“Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat dalam halaman situs resminya mengatakan, produk vape dapat menjadi alternatif berisiko rendah bagi perokok dewasa. Selain itu, mereka yang beralih sepenuhnya kepada vape akan merasakan manfaat yang lebih signifikan dibanding dual user,” ujar Budi.
Oleh karena itu, dalam rangka World Vape Day tahun ini mengambil tema Epidemi Mispersepsi APVI ingin mengajak masyarakat memahami produk vape.
"Topik ini sangat relevan dengan beberapa pemberitaan terkini mengenai penggunaan produk vape secara tidak tepat. Akhirnya, persepsi yang terbentuk tentang vape ikut menjadi kurang baik dan menurunkan kepercayaan para pemangku kepentingan. Padahal, studi Public Health England menunjukkan secara jelas, vape memiliki risiko lebih rendah hingga 95 persen,” kata Budi.
APVI adalah sebuah asosiasi yang berdiri dengan tujuan memberikan wadah tempat berkumpul dan berdiskusi bagi para pelaku usaha vaporizer.
APVI berfungsi untuk menggalang persaudaraan dan kerja sama yang baik antara sesama pelaku usaha vaporizer dalam menyikapi perkembangan ataupun tren dalam industri vaporizer yang terjadi di Indonesia, dan untuk menjadi jembatan antara para pelaku dan regulator (pemerintah), agar terjadi hubungan yang baik yang pada akhirnya menguntungkan bagi kedua belah pihak.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul