AQUA Ganti Truk Dengan Kereta

Sabtu, 10 Desember 2011 – 10:31 WIB
JAKARTA - PT Tirta investama (Danone Aqua) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sepakat mengembangkan pengangkutan peti kemas dengan kereta api dengan rute Cicurug Sukabumi ke JakartaProyek tersebut ditargetkan bisa mengangkut 4000 ton Aqua perhari yang diharapkan terealisasi tahun 2013.

"Kita dengan KAI sepakat untuk bisa mengangkut 4000 ton perhari, itu setara dengan 100 kontainer

BACA JUGA: Dampak Banjir Thailand, Penjualan Toyota Turun

Salah satu yang perlu dibenahi adalah rel R33 yang ada saat ini harus diganti menjadi R54," ujar Customer Service and Logistic PT Tirta Investama, Mochamad Bimo kemarin
Menurut dia, yang perlu difikirkan juga adalah padatnya jalur penumpang kereta dari Bogor ke Jakarta. 
        
Menurut Bimo yang paling menggembirakan dalam proyek ini adalah penggunaan truk bisa dikurangi

BACA JUGA: Angka Transaksi Belanja Online Kian Melejit

"Setiap hari dari pabrik kita ada 200-2500 truk yang angkut Aqua berisis penuh, kalau dihitung sama baliknya (galon kosong) itu berarti 400-500 truk perhari
Itu gas buangnya sangat tinggi

BACA JUGA: BTN Target Pertumbuhan Kredit 25 Persen

Truk-truk itu juga sering terkendala macet, oleh karena itu kita ingin proyek ini segera terwujud," ungkapnya
       
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Soesantono mengaku sangat mendukung kerjasama yang dilakukan antara Aqua dengan PT Kereta Api Indonesia dalam pengangkutan hasil produksi dari Cicurug (Jawa Barat) ke JakartaSecara biaya itu lebih ekonomis"Kalau kita lihat konsumsi bahan bakarnya dengan kereta api itu 0,1liter/kontainer/kilometer,t api kalau pakai  truk 0,5 liter/kontainer/kilometer," ujarnya.
      
Efisiensi itu, menurut Bambang akan membawa dampak berunn (multifier effect) yang besar disemua liniDengan menggunakan angkutan kereta, polusi udara akan menurun drastis karena truk lebih polutif 4-5 kali dari keretaSelain itu, kecelakaan di jalan juga akan menurun"Kalau jalan lebih awet maka anggarannya bisa dialihkan ke sektor lain yang lebih mendesak," tukasnya.
     
Bambang mengaku pemerintah memang masih cukup kesulitan mengembangkan rute kereta api karena minimnya anggaran"Kalau investasi baru oleh swasta bisa lebih cepat, karena captive bisnisnya lebih jelas, seperti untuk mengangkut aluminium, batubaraTapi kalau penumpang harus fikirkan layanan ekonomi, yang mau cuma PT Kereta Api," cetusnya.

Selain masalah anggaran, kata Bambang, saat ini merupakan masa transisi dimana pemerintah harus benar-benar menjadi regulator, sementara PT kereta APi harus benar-benar menjadi operatorSebelumnya PT KAI memegang dua kewenangan yaitu sebagai regulator sekaligus operator perkeretaapian di Indonesia"Ini memang massa transisi sehingga masih perlu waktu," tandasnya.

Kedepan, pemerintah tidak akan lagi memberikan hak sepenuhnya kepada PT KAI untuk menyelenggarakan angkutan kereta kelas ekonomiUntuk itu kedepan akan ada lelang atas rute tertentu angkutan kereta ekonomi yang mendapatkan subsidi langsung dari pemerintah melalui pemberian dana PSO (public service obligation)"Siapa yang beri pelayanan terbaik dengan standar tertentu, itulah yang bisa menjadi operator," jelasnya (wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BNI Tranformasi ke Customer Sentris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler