Arab Saudi telah membela sebuah aplikasi seluler yang dituduhkan sejumlah pihak dapat dipakai para pria untuk melacak keberadaan istri dan kerabat perempuannya.

Sejumlah warga Arab Saudi, kebanyakan laki-laki, telah memberikan lima bintang kepada aplikasi Absher lengkap dengan ulasannya di Google Play.

BACA JUGA: Menkeu Australia Disoroti Soal Tiket Keluarganya ke Singapura

"Bagi mereka yang tidak tahu sama sekali soal aplikasi ini, kamu tak tahu apa-apa. Aplikasi ini mewakili pelayanan pemerintahan yang sangat canggih," kata pengguna yang bernama Jafar Alfahad.

Jafar menambahkan jika aplikasi tersebut telah menolong untuk perpanjangan paspor, surat mengemudi, dan lainnya dengan satu klik.

BACA JUGA: Jutaan Warga China Harus Unduh App Pemikiran Xi Jinping

"Jangan menjadi bodoh dengan apa yang dikatakan media, kecuali jika kamu sendiri benar-benar memakainya."

Ada pula perempuan, meski jumlahnya yang lebih sedikit yang juga ikut bersuara.

BACA JUGA: Ketika Calon Presiden RI Saling Lontarkan Klaim Palsu Dalam Debat

Photo: Aplikasi Absher telah diulas oleh hampir 70 ribu orang; kebanyakan laki-laki yang membela pentingnya aplikasi tersebut. (Google Play)

ABC Indonesia tidak dapat memverifikasi apakah pengguna yang memberikan suara di Google dan Apple benar-benar mengunggah dan menggunakan aplikasinya, atau hanya sekedar memberikan ulasan.

Hingga artikel ini diterbitkan aplikasi ini sudah diunduh sebanyak 1 juta lebih, dengan hampir 70.000 ulasan dan mendapat bintang 4,8.

Semua ini berawal setelah ditemukan adanya sebuah aplikasi yang dapat mengatur kemana perempuan Saudi boleh pergi oleh suami atau kerabat prianya.

Pekan lalu (13/02), harian New York Times menurunkan laporan seorang senator di Amerika Serikat, Ron Wyden yang meminta agar Google dan Apple menghapus aplikasi mereka dari platformnya.

Senator Ron menuduh jika kedua perusahaan teknologi ini telah mendukung perilaku diskriminasi pada gender, khususnya perempuan.

Aplikasi yang dibuat oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi tersebut dianggap dapat membuat para pria di Arab untuk mengawasi dan mengatur istri dan perempuan lain di bawah tanggung jawabnya.

Dengan aplikasi ini para pria dapat memberikan atau mencabut izin para perempuan yang hendak berpergian lewat bandara udara, serta melacak mereka dari identitas seperti paspor, seperti yang ditulis New York Times. Photo: Pemerintah Arab Saudi mengaku aplikasi Absher akan lebih meningkatkan kualitas pelayanan yang selama ini birokratis. (Foto: Google Play)

Dalam laporan tersebut disebutkan jika para pria kemudian dapat menyalakan notifikasi yang dikirim melalui pesan pendek, jika perempuan di bawah naungan mereka pergi menuju bandara.

Tapi dalam program ABC TV, 'Four Corners' disebutkan meski aplikasi ini juga mengatur izin kepergian para perempuan, dapat juga digunakan untuk urusan seperti membayar denda parkir atau memperpanjang surat izin mengemudi.

Seperti yang diakui oleh salah satu penggunanya dan menuliskan ulasannya di Google play.

"Membuat hidup kita lebih mudah, saya mendapatkan surat mengemudi [dari aplikasi ini]," ujar pengguna Azzah Mosalli.

"Terima kasih kepada pemerintah yang membuat hidup kita lebih mudah, coba kalau ini dilakukan lebih dulu."

Situs Arab Media pun ikut membela dan menepis tuduhan jika aplikasi ini dimaksudkan untuk mengawas pergerakan perempuan.

Media tersebut mengatakan jika aplikasi tersebut membebaskan kesulitan warga Arab dari pelayanan dengan birokrasi yang tidak efisien dan antrian panjang setiap harinya.

Organisasi penggiat hak asasi manusia, Human Rights Watch mengatakan jika pemerintah Arab Saudi telah menggunakan aplikasi ini sebagai bentuk diskriminasi pada perempuan.

Mereka juga meminta agar platform yang menyediakan aplikasi ini, seperti Google dan Apple, agar menekan Arab Saudi untuk mengubah peraturan mahram bagi perempuan dan mengganti aplikasinya.

Ikuti berita-berita lainnya dari ABC Indonesia.

BACA ARTIKEL LAINNYA... ASIO Bantah Targetkan Warga China di Australia Pasca Penolakan Huang Xiangmo

Berita Terkait