ARB dan Wiranto Urutan Teratas

Senin, 06 Mei 2013 – 02:44 WIB
JAKARTA – Tidak sampai setahun lagi pemilu presiden akan digelar. Seiring  dengan itu lembaga survei pun makin intens melalukan polling dan riset untuk mengetahui kandidat presiden  pilihan masyarakat. Terbaru, adalah survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN)  yang dipimpin Umar S. Bakry.

Yang cukup menarik, Aburizal Bakrie (ARB) naik di urutan teratas, lalu disusul  Wiranto. Dari sejulah survei, baru kali ini Aburizal naik di urutan teratas. Sebelumnya, Ical –sebutan akrab ketua umum DPP Partai Golkar– itu  selalu di bawah Maga atau Prabowo Subianto. Bahkan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar  Tanjung pun menilai elektabilitas Ical masih sangat rendah.

Yang menarik lainnya, nama Wiranto bercokol di urutan kedua di bawah Ical. Padahal sebelumnya, Wiranto masih di bawah Prabowo dan figur lain, termasuk di bawah Aburizal Bakrie  dan Hatta Rajasa.

”Survei LSN ini hanya mengkhususkan pada tokoh-tokoh parpol yang berpeluang sebagai capres 2014. Jadi gak ada tokoh non parpol yang kami survei. Para responden survei kami ini khusus pemilih pemula atau anak-anak ABG (Anak Baru Gede) yang baru akan pertama kali memilih dalam pemilu tahun depan,” terang Direktur Eksekutif LSN Umar S. Bakry, saat mengumumkan hasil survei terbaru lembaganya di Jakarta, Minggu (5/5).

Dari hasil survei terlihat kalau tokoh partai Islam masih terbenam di papan bawah. Para pemilih pemula tampaknya belum juga mau melirik pimpinan partai-partai Islam.

Dia menilai, keberhasilan ARB menarik simpati pemilih pemula tidak lepas dengan gencarnya Ketum Partai Golkar itu bersosialisasi di kalangan anak-anak remaja melalui berbagai iklan-iklannya. ”Iklan ARB itu tampak lebih banyak diarahkan untuk pemilih pemula. Kalangan pemilih pemula melihat ARB sebagai tokoh yang sudah kaya sehingga diharapkan tidak larut dalam berbagai kebijakan yang koruptif. ARB juga dinilai sebagai seorang konglomerat yang menguasai masalah perekonomian nasional,” papar Umar.

Sedangkan Wiranto banyak dipilih,  menurut Umar, karena dipersepsikan para pemilih pemula sebagai sosok yang tegas yang ”berlawanan” dengan karakter Presiden RI saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono. ”Selain itu Wiranto dipersepsikan sebagai tokoh yang bersih yang berhasil mejadikan Partai Hanura sebagai partai bersih karena terbukti tidak ada satu pun kader partainya yang terlibat dalam tindak pidana korupsi,” jelas Umar lagi.

Umar mengatakan pula, survei LSN ini dilakukan mulai 1 April 2013 hingga 7 April 2013 lalu yang digelar di 33 provinsi di seluruh Indonesia. ”Populasi dari survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang berusia antara 16 tahun hingga 20 tahun atau mereka yang memang baru pertama kali menggunakan hak pilihya pada Pemilu 2014 mendatang,” ujar Umar.

Dikatakan, sampel responden sebanyak 1.230 responden dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara purposive random sampling. ”Simpangan kesalahan atau biasa yang disebut margin of error 2,8 persen. Sedangkan tingkat kepercayaan atau level of confidence sebesar 95 persen,” jelas Umar lagi.

Terkait survei LSN terhadap parpol-parpol peserta Pemilu 2014, hasilnya menunjukkan PDIP menduduki urutan teratas dengan hasil 19,5 persen suara, menyusul Partai Golkar (PG) dengan 19,3 persen suara. ”Artinya, kalau pemilu digelar hari ini maka hasilnya PDIP yang memenangkan pemilu disusul Partai Golkar yang menempel ketat di bawahnya,” jelasnya.

Lantas di bawah PDIP dan Golkar, berturut-turut Partai Hanura (12,8 persen), Partai Gerindra (12,8 persen), Partai NasDem (10,8 persen), Partai Demokrat (4,6 persen), PAN (3,6 persen), PKS (1,8 persen), PKB (1,6 persen), PPP (1,1 persen), PBB (0,4 persen), dan tidak memilih alias golput 11,7 persen.

”Dari hasil survei ini terlihat kalau Partai Hanura, Partai Gerindra, dan Partai NasDem menjadi harapan baru para pemilih pemula. Sedangkan Partai Demokrat terbenam di urutan keenam. Sementara parpol-parpol Islam sangat sepi peminat di kalangan pemilih pemula karena mereka menilai parpol Islam cenderung kolot yang gak suka perubahan,” pungkas Dipa. (ind)

BACA ARTIKEL LAINNYA... OPM Buka Kantor di Inggris, Indonesia Diminta Tak Terprovokasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler