MALANG - Hanya menargetkan menang 3-0, Arema IPL justru tampil menggila ketika menjamu tamunya, Navibank Saigon FC, pada laga terakhir Grup H AFC Cup. Tak tanggung-tanggung, tim berjuluk Singo Edan itu menang besar dengan skor 6-2 atas tim juara Piala Vietnam 2011 itu.
Pelatih Arema IPL, Dejan Antonic sendiri mengaku terkejut timnya bisa menang sebanyak itu. Apalagi, skor itu adalah yang terbesar, yang bisa diukir klub Indonesia di pentas antarklub Asia, khususnya di ajang AFC Cup. Catatan gol Arema IPL ini mengalahkan rekor kemenangan 4-1 Persipura atas East Bengal, yang diukir pada AFC Cup musim lalu. "Enam gol di pertandingan. Aduh, di dunia ini sulit enam gol," ujar Dejan, seusai pertandingan.
Dejan mengatakan, dirinya salut dengan perjuangan yang ditunjukkan oleh anak asuhnya. Padahal, pada laga kali ini, Arema IPL tampil pincang tanpa keberadaan dua punggawanya, yakni gelandang Marko Krasic dan bek Gunawan Dwi Cahyo yang masih dibekap cedera. "Saya benar-benar mengapresiasi apa yang ditunjukkan para pemain. Mereka benar-benar tidak kenal menyerah," ujar pelatih berkebangsaan Serbia itu.
Ingin memburu gol minimal 3-0 untuk bisa lolos, Dejan mengintruksikan anak asuhnya untuk tampil menekan sejak pertandingan dimulai. Lewat dua sayap lincahnya, Ahmad Amiruddin dan Putut Waringin Jati, Arema IPL berusaha menembus barikade pertahanan Navibank Saigon yang dikomandoi sang kapten Viet Cuong.
Usaha untuk memburu gol cepat pun menemui hasil pada menit keenam. Bermula dari penetrasi yang dilakukan Putut dari sayap kanan, pemain tengah Navibank Nguyen Cao Thien pun sampai harus menjatuhkan pemain bernomor punggung 22 itu, di kotak terlarang. Wasit Fan Qi (China) pun menunjuk titik putih atas pelanggaran yang dilakukan Navibank Saigon. Roman Chmelo yang bertindak sebagai eksekutor pun tak menyia-nyiakan kesempatan dan membuat Arema IPL unggul 1-0.
Setelah unggul 1-0, Arema IPL malah semakin percaya diri menekan Navibank Saigon. Pada menit 35, Arema IPL mampu menggandakan keunggulan lewat gol yang dicetak Talaohu Musafry. Kerjasama 1-2 dengan striker Andrew Barisic, mampu dituntaskan oleh Musafry dengan tendangan akuratnya.
Hanya berselang empat menit, Musafry kembali mencetak gol untuk Arema IPL. Memanfaatkan umpan terobosan Roman Chmelo, Musafry yang bergerak dari sayap kiri masuk ke pertahanan Navibank Saigon dan melepaskan tembakan yang tidak bisa dihalau kiper Navibank, Santos. Arema IPL pun unggul 3-0.
Meski sudah unggul 3-0, pemain Arema IPL rupanya masih belum puas. Menit 42, Amiruddin membuat skor berubah menjadi 4-0 lewat headingnya, memanfaatkan tendangan penjuru yang dilepaskan Roman. Roman Chmelo sendiri menutup babak pertama dengan skor 5-0 lewat eksekusi penaltinya menit 45.
Sayangnya, unggul dengan skor membuat Arema IPL lengah pada awal-awal babak kedua. Sebaliknya, Navibank mampu memanfaatkan itu dengan terus menekan pertahanan Arema IPL. Menit 64, Navibank mampu memperkecil kedudukan menjadi 5-1 lewat gol yang dicetak mantan striker Pelita Jaya, Edison Fonseca Pulgarin. Enam menit berselang, pemain pengganti Quang Hai mampu memperdaya kiper Deniss Romanovs dan membuat skor berubah menjadi 5-2.
Beruntung, Arema IPL mampu lepas dari tekanan dan kembali mencetak gol. Memanfaatkan long pass yang dilepaskan Legimin Raharjo dari tengah lapangan, Ahmad Amiruddin mampu memperdaya kiper Navibank, Santos dan membuat Arema IPL unggul 6-2. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 6-2 untuk kemenangan Arema IPL tidak berubah.
Jika pelatih Arema IPL, Dejan Antonic bersuka cita atas kemenangan itu, lain halnya dengan pelatih Navibank Saigon, Pham Cong Loc. Ia nampak terpukul melihat kenyataan timnya kalah dengan skor telak seperti itu.
"Ini semua karena faktor kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang dari Vietnam," ujar Loc. Tapi dengan jantan ia menilai Arema IPL bermain lebih bagus dari timnya. "Kita ada peningkatan di babak kedua, tapi waktu sudah tidak memungkinkan," kata satu-satunya pelatih lokal di Grup H AFC Cup itu. (muf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dendam Terbalas
Redaktur : Tim Redaksi