jpnn.com - MALANG – Publik Malang Raya masih belum percaya dengan kekalahan Arema Cronus di semifinal ISL 2014. Tim pelatih menjadi sasaran kambing hitam para suporter karena melakukan perubahan di menit-menit akhir lawan Persib Bandung. Termasuk, pergantian Gustavo Lopez, Ahmad Bustomi dan Thierry Gathuessi.
Suharno, pelatih Arema menampik anggapan bahwa pergantian pemain, khususnya Gustavo adalah strategi dan keputusan tim pelatih. “Bukan kita yang mengganti Gustavo demi strategi. Tapi, Gustavo sendiri yang minta dikeluarkan dari lapangan. Dia sudah dua kali minta diganti karena merasakan sakit di kakinya,” terang Suharno seperti yang dilansir Malang Post (Grup JPNN.com), Kamis (6/11).
BACA JUGA: Presiden FIFA Dilempari Bom Asap
Pelatih asal Klaten itu mengatakan, Gustavo tidak mampu melanjutkan pertandingan karena ototnya tertarik. Pemain asal Argentina itu sempat meminta diganti untuk kali pertama. Namun, tim pelatih dan ofisial belum melihat permintaan Gustavo yang berada di tengah lapangan. Lalu, Gustavo berteriak dari lapangan dan meminta diganti untuk kali kedua.
Setelah tim pelatih melihat keinginan Gustavo untuk keluar, ofisial tim pun memutuskan untuk menggantinya. Akibat pergantian ini, Persib menggila dan berani maju menyerang. Hasilnya, Vladimir Vujovic mencuri satu gol penyeimbang di menit akhir dan membuat momentum penghancuran mental bermain Arema.
BACA JUGA: Muenchen Bakal Tiga Bulan Tanpa Alba
“Jadi tidak benar kalau tim pelatih sengaja mengeluarkan Gustavo untuk strategi masuk final. Kita tidak jumawa. Sulit lawan Persib. Maunya kita, Gustavo main terus. Tapi ternyata dia tidak mau main lebih lama lagi karena rasa sakit di kakinya. Ya mau bagaimana lagi,” sambung pelatih berlisensi A AFC tersebut.
Sementara itu, CEO Arema, Iwan Budianto pun berpendapat sama terkait keluarnya Gustavo sebagai momentum bagi Persib untuk melawan balik di menit akhir. “Kita sama sekali tak ada keinginan mengeluarkan Gustavo. Karena kita sangat tahu, Persib akan langsung menyerang kita apabila tak ada Gustavo di lapangan,” terang IB, dikonfirmasi terpisah.
BACA JUGA: Program Shuttle Time Siap Pecahkan Rekor MURI
Manajemen menganggap tim pelatih sudah tepat dalam memainkan formasi 4-4-2. Yakni memasang empat gelandang Juan Revi, Ahmad Bustomi, Hendro Siswanto dan Gustavo Lopez. Sepanjang pertandingan, Arema mampu mengurung pertahanan Persib pada babak pertama hingga pertengahan babak kedua.
“Jika kita mau jujur, permainan kita sangat baik sekali sebelum ada gol masuk dari Persib. Kita mampu bikin banyak peluang, sementara Persib tidak bisa menyerang. Hanya mengandalkan long pass kepada Ferdinand Sinaga,” tandas IB. Terkait pergantian Thierry, CEO flamboyan itu menegaskan bahwa Thierry main buruk sejak awal laga.
“Thierry main buruk sekali. Bagaimana mungkin bola bisa seperti lepas terus di kaki Thierry. Passing saja salah. Dalam pertandingan sepenting ini, kesalahan sedikit saja malah bisa berakibat fatal. Biasanya Thierry tidak seperti itu. Karena itu dia dikeluarkan dari lapangan,” sambung mantan Exco PSSI ini.
Bustomi, yang jadi biang keladi gol Vladimir Vujovic juga dikeluarkan oleh tim pelatih karena mengalami kram. Menurut IB, Bustomi memang tak bisa mempertahankan kondisi di lapangan setelah satu kali tendangan ke gawang Persib. “Dia mengalami kram, tentu harus kita ganti dengan Sukadana. Padahal, sebenarnya Sukadana akan masuk menggantikan Beto, tapi ternyata Bustomi sudah kram duluan,” terang IB.(fin/han)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pogba Diyakini Jadi Pemain Terbaik Dunia
Redaktur : Tim Redaksi