Arema FC Lolos Ujian Tekanan di Bandung

Selasa, 19 Februari 2019 – 22:28 WIB
Suporter Arema FC, Aremania. Foto: Darmono/Radar Malang

jpnn.com, BANDUNG - Skuat Arema FC menunjukkan kematangannya pada laga lawan Persib Bandung, Senin (18/2).

Laga ini amat berbeda dengan laga-laga sebelumnya yang dilakoni Arema FC bersama pelatih Milomir Seslija.

BACA JUGA: Nyaris Malu, Bhayangkara FC Ditahan Imbang PSIS Semarang 1-1

Dari sisi kualitas tim, Persib jelas berada di atas Persita Tangerang yang disingkirkan Arema FC di babak 32 besar Piala Indonesia. Pun demikian dari sisi tekanan yang dihadapi pemain, laga lawan Persib jelas lebih menantang.

Tekanan pertama datang dari bagaimana repotnya menuju Stadion Si Jalak Harupat. Sebab, pemain Arema FC harus menumpang kendaraan taktis (rantis) lapis baja. Ada tiga unit rantis yang disediakan oleh Brimob Kelapa Dua.

BACA JUGA: Milo Sebut Muhammad Rafli Punya Masa Depan Cerah

Baca juga: Jadwal Persib vs Arema FC Diundur, Milomir Seslija Merasa Diuntungkan

Prosedur ekstra ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pemain. Ini sebagai antisipasi andaikan ada oknum suporter yang melakukan pelemparan.

BACA JUGA: Gagal Menang di Kandang, Pelatih Persib Butuh Tambahan Pemain

Bagi Robert Lima Guimaraes, naik rantis menjadi pengalaman pertamanya. ”Ini pengalaman pertama saya. Sebelumnya tidak pernah. Tapi normal saja,” ujar dia.

Hal yang sama juga dirasakan bek Ikhfanul Alam. Meski tercatat sebagai anggota polisi, Alam baru kali pertama naik rantis. ”Saya meski enam tahun jadi brimob juga baru ini naik rantis. Saat latihan dulu sering naik truk,” kata Alam, lalu tertawa.

Berbeda dengan Robert dan Alam, Kurniawan Kartika Ajie sudah pernah naik rantis ke stadion. ”Sudah beberapa kali ini,” kata dia.

Untungnya, sepanjang perjalanan hingga sampai di stadion, tidak ada gangguan berarti yang dihadapi rombongan tim. Pemain juga terlihat rileks. Ada yang sibuk dengan smartphone-nya, ada pula yang bercanda satu sama lain.

Sebelumnya, Pelatih Kiper Yanuar Begal Hermansyah mengaku, penggunaan rantis menuju tempat pertandingan memang untuk keamanan. ”Sudah biasa seperti ini, dan tidak menggangu tim,” kata dia.

Lalu di stadion, tekanan lebih besar dihadapi para pemain. Tidak sampai ada pelemparan memang.

Tapi, teriakan huuu saat pemain Arema FC membawa bola menjadi tekanan tersendiri. Terutama bagi Makan Konate yang menjadi pemain paling disorot Viking dan Bobotoh.

Sebab, Konate pernah menjadi pemain kesayangan Bobotoh dan Viking. Yakni ketika pemain berkewarganegaraan Mali itu membela Persib antara tahun 2013–2015. Konate bahkan mengantarkan Persib merebut juara Indonesian Super League (ISL) pada 2014 lalu.

Meski begitu, di luar pertandingan, ”teror” itu tak dirasakan Konate. Sejumlah suporter tuan rumah bahkan meminta Konate foto bareng, saat dirinya berjalan menuju rantis setelah laga. (c1/muf)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Leg Kedua Lawan Perseru Jadi Panggung Pemain Pelapis PSM Makassar


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler