MALANG - Tren positif terus ditunjukkan Arema IPL. Setelah menembus babak delapan besar AFC Cup, Arema IPL juga menorehkan hasil serupa di ajang Piala Indonesia. Singo Edan -julukan Arema IPL- terus berlari menuju babak 4 atau delapan besar Piala Indonesia setelah mengalahkan PSM Makassar 1-0 pada leg kedua babak 3 di Stadion Gajayana kemarin.
Hasil tersebut memang membuat agregat menjadi 2-2. Namun, Arema IPL melaju karena keuntungan gol away, yakni mampu mencetak gol di Makassar pada 16 Mei lalu. Saat itu, Arema IPL kalah 2-1 dari PSM.
Seperti diprediksi sebelumnya, tidak mudah bagi Arema IPL untuk meraih kemenangan atas PSM. Sepanjang 90 menit, laga berjalan keras, bahkan menjurus kasar. Sampai-sampai, wasit Daryanto sampai harus mengeluarkan dua kartu merah dan tiga kartu kuning. Dua kartu merah diganjarkan untuk kiper PSM Deny Saprianto dan bek Arema IPL Saddam Hi Tenang. Sementara tiga kartu kuning diberikan kepada dua pemain PSM, Syamsul Chaeruddin dan Kaharuddin, serta gelandang Arema IPL Anggo Julian.
PSM lebih dulu mengambil inisiatif serangan di awal babak pertama. Tim berjuluk Juku Eja itu membuka peluang lewat striker Kaharuddin pada menit pertama. Beruntung, heading Kaharuddin yang memanfaatkan umpan tendangan bebas Satrio Syam masih melambung di atas mistar gawang Arema IPL.
Setelah peluang pertama itu, laga berjalan alot. Kukuhnya pertahanan PSM yang dikomandoi Christian Febre membuat pemain Arema IPL kesulitan masuk ke areal kotak penalti. Arema IPL sendiri baru menciptakan peluang emas pada menit 33 lewat Talaohu Musafry. Sayang, sundulan Musafry yang menyambut umpan silang Putut Waringin Jati masih tipis di atas mistar gawang PSM.
Kedua tim juga sama-sama menciptakan peluang di masa injury time babak pertama. Arema IPL menciptakan peluang lebih dulu lewat tembakan Musafry yang masih bisa ditangkap kiper PSM. Selang satu menit kemudian, giliran tembakan keras gelandang PSM Fandi Edy yang melambung tipis di atas mistar gawang. Hingga turun minum, tidak ada gol yang diciptakan kedua tim.
Ingin menambah daya gedor timnya, pelatih Arema IPL Dejan Antonic memasukkan Jaya Teguh Angga di awal babak kedua. Mantan pemain Persema itu masuk menggantikan Putut Waringin Jati dan diplot sebagai target man.
Keputusan memasukkan Angga terbilang tepat. Baru sepuluh menit masuk lapangan, Angga sudah mampu mencetak gol. Bermula dari aksi individu Marko Krasic yang bergerak di sayap kanan, pemain impor asal Serbia itu lantas mengirimkan umpan datar ke mulut gawang PSM. Angga yang berdiri tanpa kawalan langsung menyambar bola matang dari Krasic. Arema IPL pun unggul 1-0 atas PSM.
Setelah unggul 1-0, Arema IPL sedikit menurunkan tempo permainan. Kondisi itu dimanfaatkan PSM Makassar yang terus menekan pertahanan Arema IPL. Stiker Andi Oddang yang turun sebagai pemain pengganti sempat mengancam gawang Deniss Romanovs menit 64. Beruntung, Romanovs tampil gemilang sore itu. Sepakan keras Oddang ditepis oleh mantan kiper Timnas Latvia itu.
Berselang satu menit, Arema IPL juga menciptakan peluang emas. Irfan Raditya yang bergerak di sayap kanan melepaskan umpan matang ke mulut gawang PSM. Sayang, Marko Krasic yang berdiri bebas gagal memaksimalkan peluang itu. Tembakan Krasic masih melambung di atas gawang.
Jelang berakhirnya laga, tensi pertandingan semakin memanas. Kedua tim sama-sama menunjukkan permainan keras. Pada menit 86, PSM harus bermain dengan sepuluh orang pemain setelah kiper Deny Saprianto mendapatkan kartu merah. Deny diusir wasit setelah melanggar Angga.
Puncak ketegangan kedua tim terjadi selang satu menit kemudian. Bermula dari tekel keras Kaharuddin terhadap Saddam Hi Tenang, keributan pun tak terelakkan. Pertandingan pun harus terhenti selama empat menit. Wasit akhirnya memberikan kartu merah untuk Saddam dan kartu kuning untuk Kaharuddin setelah keduanya terlibat saling dorong di atas lapangan.
Usai pertandingan, Dejan Antonic menyatakan puas dengan hasil 1-0 itu. Ia pun tidak ambil pusing sekalipun timnya bermain di bawah form pada laga tersebut. "Saya setuju kami tidak main seperti kemarin (waktu lawan Kitchee di AFC Cup). Tapi tidak masalah main jelek di semua pertandingan asalkan menang," ujar pelatih berkebangsaan Serbia itu.
Ia menyebut, timnya tidak bermain seperti biasa karena pemainnya kecapaian. "Arema punya jadwal berat. Ada Piala Indonesia, ada IPL, ada AFC Cup. Pertandingan ini cukup berat buat kami. Kami baru pulang dari Hongkong. PSM juga tim bagus," kata pelatih yang pernah menjadi pemain Persebaya, Persema, dan Persita Tangerang itu.
Dejan juga mempertanyakan keputusan wasit yang menjatuhkan kartu merah kepada Saddam. Padahal, Saddam yang menjadi korban tekel keras Kaharuddin. Tapi Kaharuddin malah hanya mendapatkan kartu kuning. "Saya tidak bisa percaya wasit kasih kartu merah untuk Saddam. Tapi saya pikir wasit cari kompensasi karena sebelumnya kasih kartu merah untuk PSM," ucap Dejan.
Di kubu PSM, pelatih Petar Segrt kecewa dengan kekalahan yang dialami timnya. "Pada babak pertama kami main bagus. Kesempatan ada. Tapi di awal-awal babak kedua, kami terkejut oleh gol Arema," ujar dia.
Segrt juga menilai wasit tidak adil. Bukan karena kartu merah terhadap pemainnya, tapi karena wasit tidak memberikan masa injury time. "Ketakutan sama wasit yang kami katakan kemarin akhirnya terbukti," keluh dia. (muf/yn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batal Main, Kalah WO Lagi
Redaktur : Tim Redaksi