Arema Tak Perhitungkan Sriwijaya FC

Selasa, 07 Mei 2013 – 09:16 WIB
JAKARTA - Arema Indonesia masih bernafsu mengejar trofi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013. Jarak enam poin dengan sang penguasa saat ini, Persipura Jayapura, tidak dijadikan penghalang. Tim berjuluk Singo Edan itu masih optimistis menyalip di tikungan agar bisa angkat trofi kompetisi kasta tertinggi di akhir musim.

General Manager Arema Ruddy Widodo menjelaskan, musim ini hanya Persipura Jayapura yang menjadi pesaing terberat angkat trofi di akhir musim. Sekalipun, di papan atas klasemen bercokol tim-tim besar seperti Mitra Kukar, Sriwijaya FC, dan Persib Bandung. Ketiga tim ini tidak masuk itungan akan kacaukan skenario membawa trofi ISL ke Bumi Arema.

"Tanpa mengecilkan tim lainnya, pesaing terberat kami menjadi juara musim ini hanya Persipura. Dan, peluang Persipura memang lebih besar ketimbang kami karena mereka unggul enam poin. Tapi, kami masih yakin bisa menyalip mereka," ungkap General Manager Arema Ruddy Widodo kemarin (6/5).

Perburuan poin akan dimulai saat Arema menjamu Persipura Jayapura di awal putaran kedua ISL. Tiga poin wajib diwujudkan agar bisa pangkas jarak menjadi tiga saja. Sisanya akan dimaksimalkan mengoleksi poin di partai away dan sisa sembilan laga home.

Ruddy menjelaskan, Arema semakin optimis bisa menyalip Persipura di akhir tikungan karena memiliki laga home lebih banyak. Arema punya sembilan sementara Persipura delapan. Dari delapan laga sisa itu, lawan Persipura adalah tim berat. Seperti Sriwijaya FC, Mitra Kukar, dan tim sesama Papua macam Persiwa Wamena. Derby Papua ini selalu berakhir imbang.

"Kami harus mencegah Persipura koleksi 62 poin. Dalam hitungan kami, poin 62 sudah cukup sebagai modal angkat trofi juara ISL musim ini. Karena itu, kami harus bersiap diri mengingat Persipura serius melawan kami. Besok mereka sudah ada di Malang untuk pertandingan 12 Mei mendatang," jelas Ruddy.

Melihat mepetnya jeda kompetisi, Rudy tidak yakin bisa menambal kelemahan timnya. Selama putaran pertama, dia melihat ada titik lemah di lini tengah. Arema tidak memiliki seorang pengatur serangan yang matang. Selama ini, pihaknya memakai jasa Egi Melgiansyah dan Hendro Siswanto. Kemudian sesekali Dedi Kusnandar jika kedua pemain muda itu absen.

Eksperimen terhadap Dedi dilakukan kala Arema bertandang ke markas Persiwa dan Persipura. Dalam dua laga itu, Ruddy, memuji penampilan Dedy yang asli Palembang dalam mengatur irama permainan. Bonusnya, Singo Edan sukses membawa dua poin dari tur Papua.

"Kami masih akan rapatkan lagi perlu tidaknya menambah playmaker di jeda kompetisi. Bidikan ada dari Timnas Lebanon. Tapi, kami masih pikirkan untung ruginya karena dia pemain baru yang sudah pasti butuh adaptasi lama sementara Persipura yang jadi pesaing terberat kami memaksimalkan pemain lama dan dipastikan sudah kompak," tukas Ruddy. (kmd/ion)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ambisi Kiper Utama

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler