Ari Menilai Sikap Prabowo Subianto Sangat Aneh

Kamis, 16 Mei 2019 – 17:02 WIB
Prabowo Subianto menyampaikan keterangan pers Jakarta, Rabu (17/4). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi menilai, sikap Badan Pemenangan Nasional (BPN) paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno sangat aneh.

Pasalnya, di satu sisi menolak hasil Pemilihan Presiden 2019, sementara di sisi lain terkesan menerima hasil Pemilihan Legislatif 2019.

BACA JUGA: Kubu Jokowi Minta Rakyat Tidak Terprovokasi Ajakan People Power dari Prabowo

"Sangat aneh dan terkesan masa bodoh jika ada capres cawapres termasuk parpol pengusungnya yang di satu sisi menolak hasil pilpres, tetapi di sisi lain menerima hasil pileg," ujar Ari kepada JPNN, Kamis (16/5).

Pembimbing disertasi di pasca sarjana Universitas Padjajaran ini kemudian memaparkan sejumlah fakta untuk memperkuat argumentasinya. Antara lain, harus diingat Pilpres dan Pileg 2019 digelar serentak di lokasi yang sama.

BACA JUGA: Putusan Bawaslu: KPU Langgar Aturan Terkait Lembaga Survei Penyedia Quick Count

BACA JUGA: Kubu Jokowi Minta Rakyat Tidak Terprovokasi Ajakan People Power dari Prabowo

"Maksudnya, pemilu diadakan serentak dengan TPS (tempat pemungutan suara) yang sama, saksi yang sama dengan waktu pelaksanaannya yang sama pula. Jadi, menggugat hasil pilpres sama juga dengan mengingkari hasil pileg," ucapnya.

BACA JUGA: Waketum PAN Anggap Prabowo Tak Bertanggung Jawab soal Penolakan Hasil Pilpres

Ari kemudian mengingatkan, dalam aturan perundang-undangan yang berlaku, Mahkamah Konstitusi merupakan sarana konstitusi jika ada pihak yang tidak puas dengan hasil pemilu.

Bukan malah menolak hasil penghitungan KPU di satu sisi, sementara di sisi lain menolak mengajukannya ke MK.

BACA JUGA: Brigjen Dedi Tantang Sandiaga Uno Ajukan Praperadilan

"Bukankah ketika saat awal ditetapkan menjadi capres cawapres oleh KPU, semua calon juga menyatakan siap menang dan siap kalah? Kalau begitu apa arti deklarasi damai jika ada calon yang mau menang sendiri, pakai penghitungan sendiri dan tidak taat azas," pungkas Ari. (gir/jpnn)

Simak Juga Video Pilihan Redaksi:

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yayasan Galuh dan Yayasan Jambrud Siap Terima Caleg Stres


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler