Aria Turunkan 2 Jenis Drone untuk Bantu Evakuasi Korban Gempa Cianjur

Minggu, 04 Desember 2022 – 14:45 WIB
Aria Turunkan 2 Jenis Drone untuk Bantu Evakuasi Korban Gempa Cianjur. Foto: dok. Aria Indonesia

jpnn.com, CIANJUR - Aria Indonesia, perusahaan berbasis Agri-tech membantu proses evakuasi gempa Cianjur dengan mengirimkan drone mapping dalam 2 jenis berbeda.

Drone mapping yang diturunkan berfungsi untuk melakukan pemetaan sebagai langkah awal melihat seluruh topografi area yang terdampak bencana termasuk tingkat elevasi kontur.

BACA JUGA: Memilukan, Banyak Pihak Bikin Konten Korban Gempa Cianjur Tetapi Tak Beri Bantuan, Siapa Dia?

Sementara itu, drone kedua yang digunakan autel evo II Pro yang sudah terpasang fitur kamera thermal dan berfungsi untuk mendeteksi suhu suatu objek.

"Kami memberikan rekomendasi jalur evakuasi, mencari korban, dan membantu para stakeholder terdampak untuk mengidentifikasi dampak gempa," ujar Gusti Raganata, Head of Gevernment Relation dalam keterangannya, Minggu (4/12).

BACA JUGA: Pemerintah Targetkan Rumah Korban Gempa Cianjur Rampung Sebelum Lebaran

Hasil pemetaaan drone mapping juga dijadikan sebagai acuan untuk jenis kendaraan yang dapat masuk ke area terdampak dan mampu menganalisa jalur pencarian, serta evakuasi secara cepat.

"Untuk drone berkamera thermal dapat merekam dan mendeteksi pergerakan dan keberadaan korban terutama apabila berada di bawah puing sehingga proses pencarian menjadi efektif," jelas Gusti Raganata.

BACA JUGA: Kirimkan Bantuan, Kokola Group Hadir untuk Korban Gempa Cianjur

Selain memberikan bantuan layanan drone, Aria turut membantu korban di pengungsian dengan mengirimkan sejumlah sembako dan selimut untuk menunjang kebutuhan primer  para pengungsi bencana.

"Semoga dengan bantuan yang kami berikan dapat bermanfaat untuk proses evakuasi dan keberlangsungan hidup para pengungsi di Cianjur," tuturnya.

Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, telah menelan banyak korban.

Informasi terakhir dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) menyebut bahwa ada sekitar 272 korban jiwa, 1.000 korban luka-luka, dan ada 40 orang masih hilang. (jlo/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler