jpnn.com, JAKARTA - Presenter Arie Untung diam-diam menyelinap ke rumah warga. Dia sengaja memilih waktu di atas pukul 12.00 malam untuk bagi-bagi sembako.
Aksi senyap Arie ini memang termasuk berani. Sebab, bisa saja dia disangka maling karena mendatangi rumah warga satu per satu dengan cara mengendap-endap.
BACA JUGA: Arie Untung: Semoga Kita Bisa Tarawih Bersama
"Memang berisiko ya, diam-diam datangi rumah warga ketika mereka tertidur lelap. Salah-salah malah disangka maling meski sebenarnya niat kita baik untuk membagi sembako," kata Arie dalam channel YouTube-nya yang diunggah, Senin (13/4).
Suami Fenita Arie ini memilih cara yang dilakukan Khalifah Umar Bin Khattab saat membantu rakyatnya yang kekurangan makanan.
BACA JUGA: Bandingkan Covid-19 dengan Kelaparan, Arie Untung Panen Kritikan
Arie Untung mengaku tidak tertarik membagi sembako di pagi atau siang hari karena menghormati anjuran pemerintah untuk social distancing, physical distancing, dan PSBB (pembatasan sosial berskala besar).
"Saya mengikuti petunjuk ulama bahwa bantulah orang-orang yang berada di sekitar mu. Sembako ini hanya saya sebar di belakang rumah saya. Kebetulan ada perkampungan yang warganya butuh bantuan," tuturnya.
BACA JUGA: Deddy Corbuzier Ogah Hadiri Pernikahan Mantan Istri, Ini Alasannya
Dia menambahkan, untuk berbagi di masa pandemi Covid-19 tidak harus dalam jumlah banyak. Kalau hanya bisa sumbang lima atau 10 rumah tangga tidak masalah. Yang penting dilakukan kontinu. Misalnya setiap pekan diberikan bantuan.
Untuk melakukan aksi senyapnya ini, Arie mengaku butuh waktu berkoordinasi dengan RT/RW. Dia meminta RT/RW mendata berapa warga yang butuh bantuan. Kemudian diinformasikan kapan aksi senyap dilakukan.
"Jadi harus berkoordinasi dengan RT RW. Kalau tidak nanti digebukin warga karena disangka maling. Saya ajak teman-teman untuk berbagi, terserah caranya bagaimana. Saya yakin teman-teman punya cara lebih baik dari yang saya lakukan," tandasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Mesya Mohamad